Kemudian siapakah sebenarnya orang-orang yang sanggup untuk menÂjadi tamu Allah dengan cara mengunÂjungi masjid dan memakmurkannya dengan berbagai ibadah kepada Allah swt.? Jawabannya tentu adalah orang-orang yang beriman kepada Allah swt. Sebagaimana penjelasan dalam alquran di mana Allah berfirman: ‘SesÂungguhnya orang-orang yang memakÂmurkan masjid Allah ialah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, mendirikan salat, mengeluarkan, zaÂkat, dan tidak takut kecuali hanya keÂpada Allah semata. Karena itu mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk. ‘ (QS. At-Taubah: 18)
Namun masih banyak di antara kaum muslimin yang mengaku beriÂman tetapi belum benar-benar beriÂman. Misalnya,mengaku beriman tapi bermalas-malasan atau tidak suka ke masjid untuk beribadah di dalamnya . Itulah sebabnya Rasulullah dalam salah satu hadirnya bersabda:’ Apabila kalian melihat seseorang yang biasa mengunÂjungi masjid, yakinilah bahwa orang tersebut telah beriman.’ (HR. Ahmad)
Berbagai kegiatan yang bisa diÂlakukan dalam rangka memakmurkan masjid di antaranya seperti salat berÂjamaah, mengikuti kajian keislaman dan mendengarkan tausiyah, menjalin ukhuwah islamiyah dan menjalin ikaÂtan silaturahmi di antara kaum musliÂmin. Oleh karena itu, momen RamadÂhan saat ini sepatutnya dijadikan oleh kaum muslimin untuk back to masjid dengan memakmurkannya dan berÂlanjut secara berkesinambungan pasca Ramadhan berlalu.
Selain yang dijelaskan di atas, meÂmakmurkan masjid juga merupakan pekerjaan mulia yang akan melindungi dari kemurkaan Allah swt. Allah swt berfirman dalam hadis qudsi: ‘Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, sesungÂguhnya Aku bermaksud menurunkan siksaan kepada penduduk bumi. Tetapi ketika Aku melihat penghuninya sedang memakmurkan rumahku (masjid), salÂing mengasihi sesama karena Aku, dan selalu melakukan istigfar (meminta amÂpun kepada Allah) di waktu sahur, Aku palingan siksaan itu dari mereka.’ (HR. Al-Bara). Walau a’lam