gedung-BRIJAKARTA, Today – Para bankir masih berpikir untuk memangkas bunga deposito. Pasalnya, setiap bank memiliki sumber dana yang berbeda sehingga tak semua bank dapat menurunkan tingkat bunga deposito meskipun likuiditas ada.

Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Haru Koesmahargyo mengatakan, untuk penurunan bunga deposito per­lu melihat likuiditas karena sumber dana cenderung ketat ditandai loan to deposit ratio (LDR) yang tinggi.

“Bunga lembaga penjamin simpanan (LPS) tentu akan men­jadi pedoman, khususnya untuk penjaminan,” kata Haru, Minggu (12/6/2016).

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor Hari Ini, Sabtu 4 Mei 2024

Sependapat dengan yang diungkapkan Haru, Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk, Glen Glenardi mengatakan, secara umum memang ada peluang untuk memangkas bunga deposito tetapi bisa bisa serta merta dan bertahap karena bank perlu melihat likuiditas.

Sebagai informasi, Direktur Grup Risiko Perbankan dan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Doddy Ariefianto mengatakan, ada ruang untuk memangkas bunga deposito sekitar 20 bps hingga 25 bps untuk bunga pasar, dan 25 bps-30 bps untuk bunga spesial (special rate).

BACA JUGA :  Resep Membuat Tumis Udang Cabe Hijau yang Pedas Nampol Bikin Nagih

“Bank dapat menurunkan bunga deposito di semester II-2016,” ucap Doddy.

LPS mencatat, per Juni 2016 suku bunga deposito rupiah untuk bunga spesial sebesar 7,62 persen, bunga deposito minimal 5,52 persen dan bunga deposito pasar 6,57 persen. Sedangkan, suku bunga deposito valuta asing (valas) untuk bunga spesial 0,62 pers­en, bunga deosito minimal 0,28 persen dan bunga depositio pasar 0,45 persen. (Winda/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================