Menurut Dr. Lono SimatuÂpang, antropolog dari Universitas Gadjah Mada, Soto adalah camÂpuran dari berbagai macam tradiÂsi. Di dalamnya ada pengaruh loÂkal dan budaya lain. Mi atau soun pada Soto, misalnya, berasal dari tradisi Cina. Bangsa Cina yang memiliki teknologi pembuatan mi dan soun.
Pengaruh dari budaya India mungkin saja terdapat pada Soto bila dilihat dari bumbu-bumbu yang dipakai saat memasak kaldu Soto, seperti kunyit, langkuas. Karena merupakan campuran berbagai tradisi, asal usul Soto menjadi sulit ditelusuri. Soto ibarat musik dangdut yang mendapat pengaruh dari berbÂagai tradisi.
Bagaimana Soto bisa meÂnyebar ke berbagai daerah di Indonesia? Melihat dari sisi antropologi, makanan menyebar bersama dengan penyebaran maÂnusia. Makanan Penyebaran keÂmudian diterima di tempat yang baru. Selain itu, makanan juga menyebar karena ada proses inÂdustri. Penyebaran makanan diiÂkuti dengan upaya untuk melokaÂlisasi. Proses lokalisasi mungkin sama untuk melokalisasi agama yang telah dikembangkan di InÂdonesia. Proses lokalisasi memÂberi kesempatan untuk adanya berbagai macam Soto di negara ini. Keunikan rasa yang berasal dari daerah tempat berkembangÂnya Soto yang pada akhirnya menggunakan nama daerah tersebut akhirnya menjadi brand product daerah tersebut dan yang membawa orang untuk perÂgi ke suatu tempat tertentu demi memuaskan hasratnya mencicipi Soto khas dari daerah tertentu, misalnya saja Soto Bogor.
Meski mungkin Soto Bogor bisa dijumpai di Jakarta, namun nikmat menyantap Soto Bogor di kota aslinya berbeda karena rasa kelokalan yang sudah terÂbangun sejak awal, sehingga orang-orang Jakarta pun tetap akan mencari dan menikmati Soto Bogor hanya ke tempat sanÂtapan itu berasal.
Seperti halnya sejarah Soto di Jawa Tengah, awalnya dijual denÂgan cara dipikul, keluar masuk kampung oleh orang Tionghoa yang berkuncir ala Master Kung Fu. Soto masih menjadi primaÂdona makanan khas lokal hingga sekarang. Isi Soto identik dengan mie atau soun, daging ayam atau daging sapi, menggunakan perÂasan jeruk limau, bawang goreng, koya, dan tentu saja dengan meÂnambahkan nasi sebagai teman makan Soto.