Virus tersebut mati suri selama ber­tahun-tahun dan kekambuhan penyakit dipicu oleh hadirnya virus, perubahan hormon, stres, kelelahan atau peruba­han sistem kekebalan tubuh.

Saat ini belum ada obat untuk virus tersebut. Kebanyakan orang tertular HSV-1 di masa anak dari kontak kulit ke kulit dengan orang dewasa yang terin­feksi.

Virus herpes ini berpindah lewat sekresi atau luka di kulit yang tersebar dari sentuhan, ciuman, berbagi benda seperti pisau cukur, handuk, sikat gigi atau alat pemotong kuku. HSV-2 umum­nya ditularkan lewat hubungan seksual dan dapat meningkatkan risiko terkena HIV, penyakit yang menyebabkan AIDS.

BACA JUGA :  Turunkan Kolesterol usai Kalap Makan saat Liburan Lebaran dengan Ramuan yang Dijamin Ampuh

Masih sedikit diketahui mengenai hubungan antara HSV-1 dan HIV/ADIS kendati dapat menyebabkan komplikasi serius seperti encephalitis, penyakit serius yang menyebabkan peradangan di otak.

Sammi Gottlieb, pejabat medis WHO menyerukan pentingnya pembuatan vaksin herpes.”Kita benar-benar perlu mempercepat pembuatan vaksin her­pes simplex dan jika sebuah vaksin di­rancang mencegah infeksi HSV-2 juga dapat mencegah HSV-1, hal itu akan lebih bermanfaat,” katanya.

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================