Minat Investasi dari Negeri Sakura terus meningkat. Badan Koordinasi PenaÂnaman Modal (BKPM) mengidentifikasi adanya minat inÂvestasi dari beberapa perusahaan Jepang di sektor ketenagalistrikan dan gas dengan lokasi proyek yang tersebar di seluruh Indonesia.
Beberapa proyek yang diminati antara lain PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP, PLTA dan PLT Mini Hydro. Ini merupakan salah satu hasil dari komunikasi yang dilakukan oleh perwakilan kantor BKPM di Tokyo serta kunjungan kerja yang dilakuÂkan oleh Kepala BKPM ke Jepang pada tanggal 8-10 Juni 2016.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan bahwa proyek yang paling banyak diminati oleh para investor Jepang yaitu proyek PLTGU Jawa 1 dengan kapasitas 1.600 MW.
“Investor Jepang berminat di berbagai proyek ketenagalistrikan yang menjadi prioritas pemerintah. Selain beberapa pembangkit lisÂ
proyek Pembangkit Listrik Tenatrik, yang paling diminati adalah ga Gas dan Uap Jawa 1 dengan kapasitas mencapai 1600 megaÂwatt,†jelas Franky dalam ketÂerangan tetulis, kemarin. Â
Franky menambahkan bahÂwa keseriusan para investor untuk menanamkan modalnya pada beberapa proyek di sektor ketenagalistrikan dan gas terliÂhat dari progress para investor pada proyek-proyek tersebut. Saat ini Investor ada yang suÂdah memasuki penjajakan final dengan mitra lokal, sudah meÂmiliki MoU kerjasama dengan mitra lokal, proses tender dan menunggu hasil dari Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).
“Investor Jepang terbilang serius untuk berinvestasi di sekÂtor ini. Kami melihat progress-nya terus berjalan. Ada yang masih penjajakan dengan mitra lokal, tapi ada juga yang sudah memiliki MoU.
Jadi kami terus mengawal seÂtiap progress investor, sehingga bisa terealisasi investasi ini,†lanÂjutnya.
Sedangkan proyek PLTGU Jawa 1 yang sedang memaÂsuki tahap lelang diharapkan tahun ini dapat diumumkan pemenangnya jika tidak ada hambatan. “Rencananya tahun ini hasil lelang PLTGU Jawa 1 yang juga diikuti oleh beberapa investor Jepang sudah dapat diÂumumkan pemenangnya,†ujar Franky.
Selain PLTGU Jawa 1 yang berkapasitas besar, BKPM juga mengidentifikasi minat dua peÂrusahaan Jepang lainnya masing-masing di bidang pengembangan PLTA mini hydro dan industri daur ulang bahan bakar yang berkapasitas kecil.
“Perusahaan Jepang yang bergerak di bidang PLTA mini hydro berlokasi di Kabupaten GaÂrut, Jawa Barat dengan rencana kapasitas sebesar 2 x 3,5 MW yang saat ini tengah bernegosiasi dengan PLN untuk harga jual per KW,†sebutnya.
Pejabat Promosi Investasi kantor perwakilan BKPM (IIPC) Tokyo Saribua Siahaan meÂnyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi setiap minat inÂvestasi di Indonesia dari para inÂvestor Jepang.
“Kantor kami di Tokyo siap memfasilitasi setiap minat invesÂtor Jepang yang mau berinvestasi di Indonesia. Setiap proses perizÂinan akan kami fasilitasi dan kawÂal setiap proyek,†ujarnya.
Dari data BKPM periode triÂwulan kedua tahun 2016, realisasi investasi dari Jepang mencapai US$ 1,58 miliar terdiri dari 427 proyek dan menyerap tenaga kerja sebesar 28.377 orang. Posisi Jepang berada di bawah SingaÂpura yang menduduki peringkat teratas. Setelah Jepang, beberapa negara lainnya adalah Hong Kong (RRT), RRT, dan Belanda.
Sedangkan dari sisi pertumÂbuhan komitmen investasi, JeÂpang masuk dalam 10 negara prioritas pemasaran yang pada tahun 2015 naik 40% di atas perÂtumbuhan komitmen investasi PMA yang hanya 29%. Posisi JeÂpang berada di peringkat ketiga dengan pertumbuhan 95% menÂcapai USD 8,1 miliar.
Tren positif juga terjadi di anÂgka realisasi investasi Jepang di Indonesia pada tahun 2015 menÂgalami peningkatan sebesar 6% dibandingkan periode 2014. ReÂalisasi investasi Jepang tercatat sebesar USD2,87 miliar, dengan total proyek 2.030 proyek serta menyerap 115.400 tenaga kerja. Kontribusi utama investasi JeÂpang masih didominasi sektor manufaktur, khususnya sektor otomotif, elektronika dan perÂmesinan, serta sektor kimia dan farmasi. (Alfian M|net)
Bagi Halaman