PELUANG bisnis sejatinya dapat ditemukan oleh para pelaku bisnis yang mau berfikir secara kreatif. Salah satu peluang usaha yang kini digandrungi adalah kerajinan clay. Usaha ini tentunya dapat dijalankan dengan baik oleh orang-orang yang memiliki kreatifitas tinggi, salah satunya seperti yang dijalani oleh Bani Octa.
Oleh : Winda Herviana
[email protected]
Bani Octa mengawali kerajinan clay ini sejak dirinya masih meÂnyadang status mahasiswa di tahun 2012. Ia merasa tertarik untuk mencoba usaha yang diberi nama Whateverclay. Dalam menapaki usaha ini, diakui Bani, dirinya tak perlu membutuhÂkan modal yang besar.
“Modal awal tak begitu besar, mungÂkin hanya sekitar Rp 100 ribu. Itupun menggunakan sisa uang jajan saat kuliah. Saya tidak membeli bahan sekaligus banÂyak, sedikit demi sedikit dulu,†tutur pria kelahiran Oktober 1991 ini.
Bani menjelaskan, awal dirinya memÂbuat kerajinan clay ialah membuat kalung dan gantungan kunci. Tak dipungkiri oleh Bani, kemahirannya dalam usaha ini diÂdapatinya karena bakat seni yang sudah dimiliki sejak lahir.
“Dari dulu saya memang senang menggambar, jadi membuat clay ini suÂdah jadi hobi. Tentunya apa yang dilakuÂkan karena hobi itu pasti menarik,†ungÂkap Bani kepada BOGOR TODAY, Senin (13/6/2016).
Meskipun bahan ini tergolong muÂrah, namun tampilan yang dihasilÂkan tidak berkesan murahan. Apalagi melalui tangan dan kreatifitas yang dimiliki Bani, kerajinan ini menjadi lebih variatif dan unik berkat gambar, bentuk serta pewarnaan yang sesuai.
Pasang surut penjualan sempat diraÂsakan oleh Bani. Respon pasar yang baik baru diterimanya setelah tiga tahun berjaÂlan. Kegigihan dan keyakinannyalah yang membuat usaha Whateverclay tetap berÂjalan hingga saat ini.
“Saat awal-awal terasa sangat berat, saya pernah mengalami hanya ada 2 pesanan dalam sebulannya. Sempat juga saya berjualan di depan sekolah salah satu SMA Bogor dengan hanya membawa pulang uang Rp 40 ribu saja,†terangya.
Setelah bertahun-tahun menjalani usÂaha clay, titik terang pun perlahan mengÂhampiri Bani. Berawal dengan pemasaÂran menggunakan twitter, kini dengan maraknya social media seperti instagram membuat usahanya kini banjir pesanan.
“Dengan adanya instagram pemasaÂran menjadi lebih mudah. Orang semakin banyak yang tahu. Yang memesan tidak hanya dari pulau Jawa, pernah juga hingÂga merambah Papua. Menjadi pengalaÂman tersendiri juga bisa berkomunikasi dengan artis, yakni dengan mengendorse karya saya dan dipublikasikan oleh artis tersebut,†terangnya ramah.
Dengan titik pencapaiannya saat ini membuat Bani dapat bernapas lega. SenÂtimen negatif yang sempat diterima dari keluarganya pun kini dapat dipatahkan dengan hasil yang telah diraihnya.
Whateverclay dalam perbuÂlannya dapat meraih omzet koÂtor hingga Rp 6 juta. Proses pengerjaan clay ini dilakukan oleh Bani seorang diri. Proses pengerjaan satu clay setidaknya membuÂtuhkan minimal 2 hari untuk pencetakan, pengeringan clay, penghalusan, pewarÂnaan, vernis hingga pengemasan dan pengiriman.
Selain kalung dan gantungan kunci, kini Bani juga memproduksi gelasng, antÂing, hingga tempelan kulkas. Karya dan pemesanan Whateverclay dapat dilihat melalui instagram pribadinya di @banioct.
Kisaran harga pun terbilang ekonoÂmis. Untuk harga gelang dipatok antara Rp 10 ribu – Rp 45 ribu, kalung Rp 25 ribu – Rp 50 ribu, anting berkisar Rp 20 ribu, magnet dan pin seharga Rp 12 ribu – 20 ribu. “Yang memÂbedakan hanyÂalah desain, warna, dan t i n g k a t k e s u l i Ât a n n y a . Konsumen bisa reÂquest sesuai keinginan,†ucapnya.
Bagi Halaman