BOGOR, TODAY – Ide dan kreasi dalam bidang arsitekÂtur rumah semakin hari seÂmakin menarik untuk diikuti. Salah satunya yang cukup banyak diterapkan dalam model rumah masa kini adalah pengaplikasikan atap dak beton datar. Jelas, artinya tidak diperlukan genteng sebÂagai penutup atap.
Dak beton pada umumÂnya hanya diterapkan pada gedung-gedung perkantoran saja. Namun lambat laun deÂsain atap ini mulai memiliki banyak penggemar, bahkan proses pembuatannya seÂmakin dipermudah dengan kemajuan teknologi beton. Tren desain ini pun ikut merÂambah ke Indonesia.
Akan tetapi sebagian orang menganggap atap dak beton kurang layak diterapÂkan, mengingat Indonesia merupakan negata beriklim tropis yang curah hujannya cukup tinggi. Tak pelak keboÂcoran menjadi masalah terbeÂsar yang sering dihadapi.
Kebocoran biasanya disebabÂkan oleh sejumlah faktor seperti adanya keretakan, kurang semÂpurnanya adukan cor sehingga menyisakan bagian tertentu yang tidak padat, serta kurangÂnya ketebalan cor yang berakiÂbat dak tidak kedap air.
Selain itu, terkadang pembuatan dak beton tidak memperhatikan kemiringan. Meski terlihat datar, dak beÂton yang baik memiliki keÂmiringan maksimal 10 deraÂjat. Fungsinya agar air hujan mengalir ke satu sisi, di mana di sana terdapat saluran pemÂbuangan.
Masalah ini sebetulnya bisa diminimalisir lewat ranÂcangan awal yang dilakukan. Apabila sudah terlanjur boÂcor, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah memÂbersihkan bagian permukaan dak dari segala kotoran baik debu maupun lumut. TujuanÂnya agar mempermudah saat menggunakan kawat halus dan kape scrape, serta untuk meraih hasil yang maksimal.
Setelah itu, poles bagian yang retak dengan mengguÂnakan pelapis anti bocor. Saat masih dalam keadaan basah, tempelkan serat fiber di kesÂeluruhan bagian yang bocor. Ulangi tahap ini sebanyak dua atau tiga kali.
Guna memperkuat proses pelapisan bagian yang bocor, lanjutkan dengan plesteran semen yang sebelumnya telah dicampur dengan pelaÂpis anti bocor hingga mencaÂpai tingkat ketebalan 4 cm.
Biasanya, dak yang bocor akan rentan terserang jamur dan lumut di bagian bawah. Untuk memperbaikinya, terÂlebih dahulu bersihkan jamur dengan menggunakan sikat kawat halus dan kape scrape.
Agar noda bekas jamur bersih sempurna, aplikasikan cat dasar atau wall sealer dan biarkan mengering sekitar dua jam. Setelah itu, poles area dak beton bagian bawah dengan cat finishing sebanyak dua kali. Pada pengecatan pertama, cat finishing perlu dicampur dengan air sekitar 10 persen (pengenceran). Sementara di pengecatan kedua, campuri cat dengan jumlah air 20 persÂen. (Winda/net)
Bagi Halaman