Sentil PBSI
Kemenpora sebenarnya cuÂkup terlambat mengetahui kondisi Bella. Pasalnya, Menpora Imam Nahrawi Cs , tak pernah mendapat perkembangan terbaru atlet 27 taÂhun itu, baik dari PBSI dan keluarÂganya. RSON Cibubur dinyatakan semakin siap untuk merawat atlet yang mengalami cedera, karena didukung dengan keberadaan jumÂlah peralatan yang dimiliki oleh rumah sakit pemerintah ini semaÂkin lengkap.
Diantaranya empat alat fisioterÂapi, alat pemeriksaan kepadatan tulang dan komposisi lemak tubuh, “CPET†atau alat memeriksa VO2 Max dan Spirometri, alat untuk memeriksa telapak kaki serta alat pemeriksaan dengan fluroscopy saat operasi. Meski begitu, DirekÂtur RSON, Dr.dr. Basuki Supartono, Sp.OT. FICS.MARS menolak saran Menpora Imam Nahrawi yang berÂniat memindahkan rencana operasi Bella dari RSPAD ke Cibubur. MenuÂrutnya, secara operasional sudah terÂagenda secara rapih dan terperinci.
Selain itu, secara profesi keÂdokteran prosedur yang dilakukan oleh RSPAD sudah proporsional. “Daripada mendadak dipindahkan ke RS lain kecuali karena alasan sangat darurat yang tidak bisa diÂtangani oleh RSPAD dan menyamÂpaikan laporan kepada Menpora bahwa yang bersangkutan akan tetap memonitor pelaksanaan opÂerasi yang akan dilakukan terhadap Bellaetrix Manuputty dan bahkan akan bertanggung-jawab langsung untuk penanganan pasca operasinÂya,†kata pernyataan Kemenpora.
RSON Cibubur saat ini tidak hanya diperuntukan untuk atlet yang mengalami cedera. Masyarakat umum pun bisa melakukan pemerÂiksaan di sana dan bahkan Menpora berharap Satlak Prima bisa memakÂsimalkan RSON untuk memeriksa kondisi atlet Indonesia yang diperÂsiapkan menghadapi kejuaraan inÂternasional. Mengingat keterlibatan dokter dan psikolog sangat memÂbantu meningkatkan prestasi olahÂraga. (Rishad/Net)