MONTREAL– Pebalap Mercedes AMG-Petronas, Lewis Hamilton meÂnyentuh garis finis pertama dalam seri ketujuh Formula 1 (F1) di Sirkuit Gilles Villeneuve, Kanada, Senin (13/6/2016) dinihari WIB. Meski melakukan start buruk dan disalip driver Ferrari, Sebastian Vettel, HamÂilton mampu memperbaiki posisinya dan meraih podium tertinggi keduanya secara beruntun musim ini.
Hamilton dan Vettel bersaing memperebutkan posisi terdepan nyaris di sepanjang balapan meski pada akhirnya Hamilton yang menjadi pemenang setelah menuntaskan balapan 70 lap dalam waktu 1 jam 31 menit 5,296 detik. Vettel harÂus puas menempati poÂsisi kedua dengan finis lima detik di belakang Hamilton.
Pebalap Williams, Valtteri Bottas, berhak naik podium setelah finis ketiga. Di beÂlakangnya ada jagoan Red Bull, Max Verstappen, Nico Rosberg, Kimi Raikkonen, DanÂiel Ricciardo, Nico Hulkenberg, CarÂlos Sainz Jr, dan Sergio Perez.
Sementara pebalap Indonesia, Rio Haryanto finis di posisi paling belakang. Dari 19 pebalap yang berÂhasil menyelesaikan balapan, Rio finis di posisi ke-19. Rekan setimnya di Manor, Pascal Wehrlein, finis di posisi ke-17. Lewis Hamilton meraÂsa seperti dapat karunia setelah memenangi GP Kanada kendatipun sudah mengawali balapan denÂgan tidak meyakinkan. Ia kembali melakukan start buruk hingga VetÂtel angsung melesat ke depan sedari tikungan pertama, sedangkan HamÂilton malah sempat senggolan lagi dengan Nico Rosberg hingga sampai melorot ke posisi sembilan.
Ferrari dan Vettel kemudian meÂmilih strategi dua stop, pada prosÂesnya Hamilton pun berhasil pegang kendali dan menang 5 detik dari riÂvalnya tersebut.
“Betapa sebuah hari yang luar biasa. Tapi hari ini saya benar-benar melakukan start dengan buruk lainÂnya, benar-benar buruk. Saya tak tahu persis kenapa. Mungkin kopling saya terlalu panas,†kata Hamilton seperti dikutip Crash.net.
“Sebastian (Vettel) dan Nico (RosÂberg) melakukan laju bagus dan di Turn 1, ban masih dingin, ada underÂsteer besar dan saya merasa amat berÂsyukur mobil kami tidak rusak. Setelah itu saya cuma berusaha mengejar orang ini (Vettel),†lanjutnya.
“Ia cepat sekali. Tapi mobilnya terasa fantastis. Berkat kerja baÂgus dari mekanik dan teknisi kami mendapatkan pengaturan mobil dengan tepat. Man, saya meraih keÂmenangan grand prix pertama di sini tahun 2007, jadi ini terasa sepÂerti sebuah karunia,†tuturnya.