BOGOR TODAY – Pasca tertangÂkapnya bandar pengoplos daging babi dicampur dengan dagi sapi di Kota Jambi seberat empat ton yang berencana akan didistribusiÂkan ke Jabodetabek membuat warga di Kota Bogor resah dalam mengkonsumsi daging sapi.
Nurhayati (50), salah seorang warga Kelurahan Harjasari, KeÂcamatan Bogor Selatan menÂgaku dalam jangka waktu dekat tidak ingin mengkonsumsi dagÂing sapi terlebih dahulu sebelum Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan inpeksi dadakan (SiÂdak) untuk mengecek daging sapi yang berada di pasaran.
“Takut ya kalau konsumsi daging sapi tetapi mengandung daging babi, lebih baik saya libur dulu membeli daging sapi samÂpai Pemkot Bogor benar-benar mengecek setiap pasar,†ujarnya kepada BOGOR TODAY kemarin. Dikonfirmasi hal ini kepada aparat kepolisian yang bertanggung jawÂab dalam mengamankan wilayah Kota Bogor. Kepala Satuan Resort Kriminal, AKP Gito mengatakan, saat ini belum ada laporan terkait dengan penyebaran daging sapi yang dicampur dengan daging babi di Kota Bogor.
“Kita akan terus lakukan penÂgawasan bekerja sama dengan dinas terkait, yakni Dinas PerinÂdustrian dan Perdagangan (DisÂperindag) Kota Bogor, karena yang berhak untuk melakukan sidak yakni dinas tersebut, kita hanya sekedar pengamanan saja,†ungkapnya kemarin.
Ia juga menambahkan, seÂjauh ini menurutnya belum ada kejadian semacam itu di Kota Bogor. “Saya kan terbilang baru menjabat menjadi kasat reskrim di Bogor, sebelumnya di Cianjur. Belum ada yang mencurigakan terkait dengan daging babi yang dioplos itu,†tuturnya.
Terpisah, Kepala DisperinÂdag Kota Bogor, Achsin Prasetyo mengatakan, dalam jangka waktu dekat Disperindag Kota Bogor akan melakukan koordinasi denÂgan dinas terkait yakni Dinas PerÂtanian, Dinas Kesehatan, BPOM dan Kepolisian untuk segera menÂgadakan rapat mengenai hal ini.
“Kita akan adakan rapat terÂlebih dahulu dan akan kita teluÂsuri peredaran daging babi yang dioplos tersebut, kami juga khaÂwatir peredarannya sudah masuk di Kota Bogor,†paparnya.
Ia juga menambahkan pengaÂwasan bersama dibentuk karena ada beberapa aspek yang perlu diidentifikasi dilapangan, tidak hanya daging babi dicampur dengan sapi tetapi kita juga terus memantau peredaran telur busuk dan takjil berformalin.
“Jujur saya belum bisa membeÂdakan antara daging celeng denÂgan daging sapi, untuk itu pengaÂwasan bersama diperlukan disini. Akan kita agendakan juga dirapat paripurna,†pungkasnya.
Sekedar informasi, sebelumÂnya Walikota Jambi telah menÂemukan sebanyak empat ton daging babi yang dioplos dengan daging sapi, tak hanya itu, di Tangerang juga didapati sebuah truk yang membawa seberat dua ton, untuk itu masyarakat perlu waspada dalam memilih daging sapi yang layak untuk dikonsumÂsi terutama bagi umat muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa. (Abdul Kadir BasalaÂmah)
Bagi Halaman