Menurut pengamat pasar uang Bank Himpunan Sauda­ra, Rully Nova, sentimen dari dalam negeri cukup mendomi­nasi apresiasi kurs mata uang rupiah terhadap USD. “Surplus neraca perdagangan Mei serta pemangkasan BI rate membuat mata uang Garuda kembali mengalami penguatan,” kata Rully.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang berlang­sung pada 15-16 Juni kemarin memang sudah memutuskan menurunkan suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,5 persen. Bank Indonesia juga memutuskan BI 7-day (Reverse) Repo Rate turun 25 basis poin dari 5,50 persen menjadi 5,25 persen sejalan dengan rencana re-formulasi kebijakan suku bunga.

BACA JUGA :  Tega, Suami di Tuban Cekik Istri hingga Tewas, Diduga usai Cekcok

Senada, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, juga mengatakan bahwa penguatan nilai tukar rupiah dipicu optimisme pelaku pasar terhadap kebijakan Bank Indo­nesia yang memangkas suku bunga acuan. “Kebijakan Bank Indonesia yang disertai dengan peluncuran makro-prudensial menyokong pergerakan rupi­ah,” katanya. (Winda/net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================