Asmawi Syam menilai, pelunÂcuran BRIsat, satelit milik perseÂroan bakal mengawali era baru industri perbankan di Tanah Air, khususnya era industri perbankan digital. “BRIsat membawa era baru dalam dunia perbankan, dan juga merupakan langkah awal dalam industri finansial secara global,†ujarnya dalam sambutan pascapeÂluncuran BRIsat yang disiarkan langsung oleh laman resmi peruÂsahaan antariksa Arianespace, di Jakarta, Minggu (19/6).
Pernyataan Asmawi itu meruÂjuk pada BRIsat yang digadang-gadang Asmawi sebagai satelit perbankan yang dimiliki dan diopÂerasikan pertama kali di dunia oleh perusahaan perbankan.
Asmawi menuturkan, BRIsat yang bernilai Rp3,375 triliun itu akan menjadi kebanggaan IndoÂnesia dan menjadi simbol sarana prasarana penting bagi BRI untuk memperluas layanan perbankÂan ke seluruh masyarakat, dan wilayah kepulauan di Indonesia.
Sis Apik Wijayanto, Direktur Konsumer BRI mengatakan, BRIsat akan mempermudah bank dengan laba terbesar di Indonesia tersebut untuk mendiversifikasi produk perÂbankan, khususnya produk yang memerlukan teknologi mutakhir.
BRIsat juga akan mempermuÂdah BRI untuk mendorong finanÂsial inklusi, yakni menyebarkan akÂses dan produk finansial ke seluruh masyarakat dan seluruh wilayah. Selain itu, Sis menambahkan, BRIÂsat akan meningkatkan efisiensi perseroan dengan estimasi penuÂrunan 40 persen dari total biaya operasional penyewaan satelit. Sebelum BRIsat hadir, perseroan harus merogoh kocek Rp500 miliar per tahun untuk menyewa satelit. “Percepatan unit kerja baru BRI, karena otomatis pengendalian satelit ada dibawah BRI, tidak berÂgantung pada perusahaan lain,†terang dia.
Dalam pengoperasian BRIsat, BRI mengerahkan 53 teknisinya yang sudah dilatih di perusahaan manufaktur satelit, Space System Lorel, Amerika Serikat.
Merujuk data yang dilansir Arianespace, setelah beroperasi, BRIsat akan menyediakan teknoloÂgi untuk kegiatan perbankan yang diperlukan lebih dari 10.600 kanÂtor cabang BRI, 236 ribu gerai jarÂingan elektronik dan 53 juta nasaÂbah BRI. (Yuska Apitya Aji)