Setelah sempat ditunda, akhirnya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, bisa meluncurkan satelit BRIsat ke orbit pada Minggu dini hari pukul 04.39 WIB atau Sabtu (18/6) pukul 17.30 WIB waktu Kourou, French Guyana, Amerika Selatan.
BRIsat diluncurkan ke orbit menggunakan roket Ariane 5 dari Bandar Antariksa GuyÂana di Kourou. Selain BRIsat, peluncuran bernomor VA 230 itu juga membawa satelit EchoStar XVIII milik perusahaan televisi kabel asal AS, DISH NetÂwork LLC, seperti disiarkan langÂsung situs perusahaan peluncur roket Arianespace.
Dalam peluncuran tersebut, cuaca di Kourou terpantau cerah. Nantinya, BRIsat mengorbit di atas pulau Papua, Indonesia. Adapun orbit tujuannya adalah GeostaÂtionary dengan titik koordinat 150.5 derajat Lintang Timur.
Setelah dibawa oleh roket AriÂane 5 berdaya angkut 10 ton, satelit dengan 45 transponder ini bakal dilepaskan oleh roket peluncur di angkasa. Satelit akan memulai proses menuju slot orbit GeostaÂtionary yang membutuhkan waktu maksimal 20 hari. Lebih lanjut, setelah BRIsat menemukan orbitÂnya, perusahaan pembuat satelit asal Amerika Serikat, Space SysÂtem/Local (SSL), akan menyerahÂkan secara resmi satelit itu ke BRI untuk dioperasikan langsung oleh sumber daya manusia perseroan.
Direktur Utama BRI Aswami Syam mengatakan, dengan rangÂkaian operasi ini, BRIsat akan efekÂtif beroperasi memfasilitasi layÂanan perbankan perseroan pada 50 hari pascapeluncuran atau pada pekan kedua Agustus 2016. “Dengan BRIsat, perseroan akan menghemat 40 persen biaya operÂasional untuk satelit. Sebelumnya, BRI menyewa satelit dengan biaya sewa Rp500 miliar per tahun,†katÂanya, Minggu (19/6/2016).
Sebagai informasi, satelit seniÂlai Rp3,375 triliun itu akan memÂbantu BRI memperluas jangkauan layanan keuangan ke daerah-daeÂrah terpencil, dan memasok inÂfrastruktur digital kepada 59 ribu agen Laku Pandai BRI.
Sebelumnya, BRIsat sempat mengalami tiga kali penundaan peluncuran karena kerusakan teknis pada roket peluncur dan gangguan cuaca. Awalnya, BRIsat akan diluncurkan pada 9 Juni 2016 waktu Jakarta. Namun, pihak peÂrusahaan antariksa Arianespace menemukan adanya gangguan pada konektor fluida kriogenik, bahan bakar roket, pada bagian atas roket dengan dudukan pelunÂcur roket. Karena kerusakan itu, peluncuran ditunda selama 8 hari menjadi 17 Juni 2016 waktu JaÂkarta.
Pada 16 Juni 2016, ArianeÂspace kembali mendeteksi adanya gangguan sistem elektrik umbilikal pada roket yang menghubungkan tempat satelit EchoStar XVIII denÂgan pusat pengendali peluncuran roket sehingga peluncuran harus diundur satu hari menjadi 18 Juni 2016 atau Sabtu dini hari WIB.
Asmawi Syam menilai, pelunÂcuran BRIsat, satelit milik perseÂroan bakal mengawali era baru industri perbankan di Tanah Air, khususnya era industri perbankan digital. “BRIsat membawa era baru dalam dunia perbankan, dan juga merupakan langkah awal dalam industri finansial secara global,†ujarnya dalam sambutan pascapeÂluncuran BRIsat yang disiarkan langsung oleh laman resmi peruÂsahaan antariksa Arianespace, di Jakarta, Minggu (19/6).
Pernyataan Asmawi itu meruÂjuk pada BRIsat yang digadang-gadang Asmawi sebagai satelit perbankan yang dimiliki dan diopÂerasikan pertama kali di dunia oleh perusahaan perbankan.
Asmawi menuturkan, BRIsat yang bernilai Rp3,375 triliun itu akan menjadi kebanggaan IndoÂnesia dan menjadi simbol sarana prasarana penting bagi BRI untuk memperluas layanan perbankÂan ke seluruh masyarakat, dan wilayah kepulauan di Indonesia.
Sis Apik Wijayanto, Direktur Konsumer BRI mengatakan, BRIsat akan mempermudah bank dengan laba terbesar di Indonesia tersebut untuk mendiversifikasi produk perÂbankan, khususnya produk yang memerlukan teknologi mutakhir.
BRIsat juga akan mempermuÂdah BRI untuk mendorong finanÂsial inklusi, yakni menyebarkan akÂses dan produk finansial ke seluruh masyarakat dan seluruh wilayah. Selain itu, Sis menambahkan, BRIÂsat akan meningkatkan efisiensi perseroan dengan estimasi penuÂrunan 40 persen dari total biaya operasional penyewaan satelit. Sebelum BRIsat hadir, perseroan harus merogoh kocek Rp500 miliar per tahun untuk menyewa satelit. “Percepatan unit kerja baru BRI, karena otomatis pengendalian satelit ada dibawah BRI, tidak berÂgantung pada perusahaan lain,†terang dia.
Dalam pengoperasian BRIsat, BRI mengerahkan 53 teknisinya yang sudah dilatih di perusahaan manufaktur satelit, Space System Lorel, Amerika Serikat.
Merujuk data yang dilansir Arianespace, setelah beroperasi, BRIsat akan menyediakan teknoloÂgi untuk kegiatan perbankan yang diperlukan lebih dari 10.600 kanÂtor cabang BRI, 236 ribu gerai jarÂingan elektronik dan 53 juta nasaÂbah BRI. (Yuska Apitya Aji)
Bagi Halaman