IMG_20160620_162217_1BOGOR, Today – Buka puasa men­jadi waktu yang paling ditunggu saat bulan Ramadan. Tidak dimungkiri, es segar menjadi pilihan favorit untuk berbuka puasa. Peluang tersebut ten­tunya dimanfaatkan bagi para pelaku usaha.

Banyaknya kompetitor yang men­jual minuman segar ini membuat para pelaku usaha harus ekstra sabar menghadapi persaingan yang ada. Seperti yang dirasakan oleh Dadi, atau yang akrab disapa Kang Dadi.

Sebagai penjual Es Poconk dan es buah, bulan Ramadan memiliki keun­tungan sendiri dalam segi penjualan. Namun entah mengapa, Ramadan kali inidiakui Kang Dadimengalami penurunan jumlah penjualannya.

“Bulan Ramadan biasanya me­mang lebih meningkat penjualannya, bisa dua sampai tiga kali lipat. Tapi kurang tahu, ya, rasanya penjualan tahun ini agak menurun. Tahun lalu biasanya mencapai 5 kali lipat pen­jualannya,” ungkap Kang Dadi, pemi­lik Es Poconk di kawasan Jalan Raya Pemuda, Bogor.

Walaupun mengalami penurunan jumlah penjualan, semangat Kang Dadi pun tak turut lesu. Sejak berjua­lan es pada tahun 1990, Kang Dadi mengaku cukup menikmati profesin­ya sebagai pelaku usaha. “Awalnya saya menjual es krim durian, es salju, es cendol, hingga akhirnya memutus­kan menjual Es Poconk pada tahun 2009,” terangnya.

Memulai langkah menjadi pelaku usaha diakui Kang Dadi membutuh­kan biaya yang cukup besar. Dalam perhitungannya, Kang Dadi menutur­kan, biaya yang dikeluarkan sebagai modal awal membutuhkan dana seki­tar Rp 10 juta.

Es Poconk miliknya ini terkenal dengan kuah hijau. Kuah hijau ini menggunakan bahan dasar es krim. “Kuah hijaunya dari bahan es krim. Jika es krim dibekukan, kalau ini dic­airkan. Kemudian warna hijaunya pun alami menggunakan pandan,” tutur Kang Dadi.

Es Poconk milik Kang Dadi meru­pakan es bubur sumsum yang diberi agar-agar, sirup, kuah hijau dan tam­bahan topping lainnya. Tidak hanya menjual Es Poconk, dirinya juga menjual es buah dengan variasi buah segar, seperti irisan jambu, anggur, belimbing, agar-agar, rumput laut, pepaya, buah naga, dan apel.

Saat bulan puasa, Es Poconk mi­lik Kang Dadi mulai buka pukul 14.00 WIB hingga 20.00 WIB. Sementara jika di luar bulan puasa, Es Poconk ini buka pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB. Dalam sehari, penjualan es Kang Dadi bisa lebih dari 100 mangkuk es yang terjual.

Menjadi pelaku usaha tentu me­miliki kisah tersendiri dalam per­jalanannya. Kang Dadi pun turut merasakan suka dan duka men­jadi pelaku usaha. “Sukanya kita ini kerja dengan bebas, dalam artian tidak perlu ab­sensi kerja. Kemudian, untuk duka itu saat berjualan es di musim hujan. Walaupun musim hujan, kami tetap akan buka,” terangnya.

Kang Dadi menambah­kan, untuk menjadi seorang pelaku usaha tentulah memer­lukan niat dan modal. “Harus punya kemauan dan modal. Jika keduanya tak berjalan seiringan maka akan sulit,” pungkasnya. (Winda Herviana)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================