Bibin menilai, harmonisasi maÂhasiswa senior dan junior telah diÂlakukan dalam berbagai kegiatan seperti saat proses ospek mahasiswa baru. Salah satunya kegiatan PenÂdidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) yang mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan sambil menÂjunjung tinggi silih asih, silih asah, dan silih asuh di lingkungan kampus.
Menurut Bibin dengan kegiatan PPBN , mahasiswa secara tidak langÂsung diajarkan cara intlektual yang sesungguhnya dengan mengedeÂpankan pola pikir yang positif. MaÂhasiswa mampu memahami dan menghayati pengertian bela negera yang sesungguhnya dan jauh dari siÂfat anarkis.
Untuk mengantisipasi tindak kekerasan, tambah Bibin, Unpak melarang adanya kegiatan Ospek di luar kampus. Tindakan tegas telah dilakukan saat mahasiswa baru maÂsuk dengan menandatangani surat pernyataan jika sampai melanggar tata tertib akan dijatuhi sanksi.
Bibin mengatakan acara ini merupakan komitmen dari para pendiri Universitas Pakuan yang mayoritas tentara, terutama WalikoÂta Bogor di era 80-an, Kolonel AhÂmad Syam yang menginginkan para lulusan Universitas Pakuan mempuÂnyai jiwa patriotisme, berwawasan kebangsaan, dan cinta tanah air.
“Komitmen itu diwujudkan denÂgan diadakannya Pendidikan PendaÂhuluan Bela Negara bagi para mahaÂsiswa baru Universitas Pakuan dan saat ini sudah angkatan ke-15,†jelas Bibin.
“Kegiatan ini berguna untuk mengeleminir kegiatan negatif yang bersifat perpeloncoan karena tidak menghormati hak dan martabat maÂnusia,†lanjut Bibin. “Apabila masih ada perpeloncoan maka para pelaku akan mendapat sanksi yang tegas.†Saat ini Program Pengenalan Sistem Perguruan Tinggi (P2SPT) yang dipakai menggantikan OSPEK lebih bersifat akademis. (ed:Mina)