women-coffee-(1)Ada kabar baik bagi pecinta kopi. Minum empat cangkir atau lebih kopi sehari dapat menurunkan risiko depresi sekitar 10 persen lebih kecil dibanding mereka yang tidak suka minum kopi, kata sebuah studi baru dari National Institutes of Health and AARP.Oleh :

Latifa Fitria
[email protected]

Penelitian lain menunjukkan, bahwa hanya dua atau tiga cangkir kopi sehari sudah cukup untuk mem­beri efek baik bagi kesehatan Anda. Manfaat kopi bukan karena semata-mata karena kandungan kafeinnya, karena perlindungan depresi tidak mencakup semua minuman berkafein. Efek memperbaiki suasana hati yang diberikan oleh kopi, juga disebabkan oleh kan­dungan antioksidan di dalamnya, kata pemimpin pene­litian Honglei Chen, PhD, ahli epidemiologi di National Institute of Environmental Health Sciences.

BACA JUGA :  Pakai Rempah-rempah Ini Untuk Meracik Teh Agar Lebih Sehat

Ada juga penelitian yang menunjukkan, bahwa kon­sumsi kopi secara teratur bisa menunda timbulnya pe­nyakit Alzheimer dan melindungi kita dari diabetes tipe 2.

“Minum tiga sampai empat cangkir kopi setiap hari, dapat membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2 karena kombinasi bahan kimia yang terkandung dalam biji kopi dapat memengaruhi metabolisme,” Jaakko Tu­omilehto, MD, PhD, dan co-direktur Congress.

Senyawa kimia seperti asam chlorogenic, misalnya, dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah.

BACA JUGA :  Awas! Ternyata Ini 5 Sayuran Yang Megandung Tinggi Gula

Selain itu, penelitian tentang memori di University of South Florida menemukan, bahwa kopi berkafein mampu meningkatkan kadar hormon yang membantu menghasil­kan neuron baru, yang dapat mengurangi risiko Alzheimer.

Secangkir kopi juga mampu meningkatkan kesehatan jantung. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Circula­tion: Heart Failure menemukan, bahwa konsumsi kopi kadar moderat atau kurang dua cangkir (delapan ons sehari) dapat menurunkan risiko gagal jantung.

Selain itu, kopi berkafein juga dapat mengurangi risiko karsinoma sel bas­al, jenis kanker kulit yang paling umum, menurut sebuah penelitian yang diter­bitkan dalam Can­cer Re‑search.

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================