Lalu cairan yang terserap masuk ke dalam lapisan kedua yang berbahan kain microfi­ber dan bisa menampung cai­ran. Selanjutnya, cairan yang tertampung dalam kain mi­crofiber tertahan di lapisan ketiga, yaitu kain waterproof breathable sehingga tidak akan tembus.

Sementara lapisan tera­khir yang menyentuh permu­kaan kulit berbahan kain cot­ton bambu yang bersifat halus, aman, dan nyaman dipakai. Ika mengungkapkan kandungan serat bambunya mampu menyerap bau dan bersifat antibakteri.

BACA JUGA :  Kamu Penderita Diabetes tapi Ingin Makanan Manis? Coba Japanese Vanilla Cake Roll Ini

“Celana antipembalut ini tidak mempunyai efek samping karena berdasarkan prinsip menjaga kesehatan reproduksi wanita dan men­gurangi pencemaran lingkun­gan,” jelas Ika.

Uji coba pemakaian celana tersebut juga sudah dilaku­kan kepada responden yang mengakui nyaman dipakai saat menstruasi dan aktivi­tas sehari-hari. “Responden merasa permukaan kulit cu­kup kering. Cairan yang ter­tampung pada celana mudah tercuci. Celana dalam ini juga terbukti mampu menahan cairan sehingga tidak tembus saat dipakai,” tandasnya.(Ab­dul Kadir Basalamah/Yuska Apitya/ed:Mina)

BACA JUGA :  Kemenangan Timnas Indonesia jadi Modal Penentu Kontra Jordania

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================