Sementara, harga bawang merah yang sempat melonjak be­berapa waktu lalu telah mengalami deflasi.

Kepala Divisi Asesmen Inflasi Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Rizki E Wimanda mengatakan, kenaikan sejumlah harga pangan menjadi penyebab cu­kup tingginya inflasi bulan ini.

Berdasarkan perkembangan harga komoditas delapan pangan utama hingga pertengahan bulan ini, tiga harga komoditas mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. Ketiga komoditas yang dimaksud, yaitu daging sapi, telur ayam, dan minyak goreng.

Rizki memperinci, harga daging sapi dari tahun ke tahun terus men­galami peningkatan. Pada tahun 2013, harga daging sapi di level Rp 80.000 per kilo gram (kg).

Sementara saat ini berada di lev­el Rp 114.571 per kg, padahal pemer­intah menginginkan harga daging sapi bisa mencapai Rp 80.000 per kg.

BACA JUGA :  Goguma Latte with Jelly, Minuman Segar yang Legit dan Creamy

BI menghitung, rata-rata in­flasi daging sapi sampai dengan pertengan bulan ini mencapai 10,98% year on year (YoY). «Ini karena defisit daging sapi yang mencapai 272.000.000 pada tahun 2016,» kata Rizki, kemarin.

BI juga melihat adanya pening­katan harga telur ayam pada bulan ini dibanding bulan sebelumnya. Hingga pertengahan bulan ini, har­ga telur ayam mencapai Rp 24.259 per kg, masih di atas harga yang diinginkan pemerintah sebesar Rp 23.000 per kg.

Harga bulan ini pun meningkat dari bulan sebelumnya sebesar Rp 22.600 per kg. Komoditas ini perlu diwaspadai lantaran rata-rata harg­anya mengalami inflasi 8% YoY.

Untuk harga minyak goreng sampai pertengahan Juni 2016 men­capai Rp 11.702 per kg, naik dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 11.425 per kg. Rizki menyebut, ke­naikan harga minyak goreng terseut terjadi seiring dengan naiknya harga komoditas crude palm oil (CPO).

BACA JUGA :  Menu Sederhana dengan Tumis Ayam dan Wortel yang Lezat dan Praktis

Sementara itu, harga komodi­tas yang cenderung stabil pada bu­lan ini, yaitu daging ayam, bawang merah, cabai merah, beras, dan bawang putih.

Meski tren harga bawang merah dan bawang putih bulan ini mengalami penurunan, keduanya perlu diwaspadai lantaran infla­si rata-rata tahunannya tergolong tinggi, yaitu masing-masing 37% dan 69%.

“Bawang putih ini bahaya, meskipun bobotnya kecil, tapi ke­naikan yang luar biasa langsung ber­dampak,” tandasnya.(*)

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================