CIBINONG, Today- Saat mengunjungi Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu, Ketua DPR RI, Ade KomaruÂdin, mengungkapkan pemerÂintah bakal segera menerbitÂkan UU Tax Amnesty atau penghapusan utang pajak yang merupakan reformasi kebijakan dalam perpajakan.
Menurutnya, dengan penghapusan utang bagi para Wajib Pajak (WP) yang menyimpan dana di luar negeri dan tidak memenuhi kewajibannya, diharapkan WP itu mau memindahkan simpanannya ke Indonesia.
“Saat ini DPR sedang memÂpercepat dan mudah-muÂdahan, Selasa (28/06/2016), UU Tax Amnesty disahkan oleh DPR dan pemerinÂtah,†ujar Ade Komarudin.
Politisi Gerindra itu meÂnambahkan, UU Tax AmnesÂty telah disetujui DPR dan Pemerintah RI demi menguÂrangi dampak perlambatan ekonomi dunia terhadap InÂdonesia yang tentu berimbas pada Kabupaten Bogor sebÂagai penunjang Ibukota. “UU ini kita perlukan karena akiÂbat melambatnya ekonomi dunia, yang ikut membawa dampak ke perekonomian Indonesia,†tambahnya.
Dia mengatakan, kabuÂpaten/kota di seluruh IndoÂnesia juga terkena dampak akibat pendapatan pajak dalam APBN yang menurun. Yaitu dengan pengurangan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik. Bumi Tegar Beriman yang seharusnya mendapat DAK fisik Rp 221,9 miliar pun dipotong 10 persen atau Rp23,2 miliar. “Harus dilakuÂkan sebagai dampak menuÂrunnya pendapatan pajak dalam APBN,†tambahnya.
Sementara Menurut KeÂpala Badan Perencanaan Pembangunan Daeraha (Bappeda) Kabupaten BoÂgor, Syarifah Sofiah, dipoÂtongnya DAK fisik ini karena pajak dalam APBN tidak mencapai target. “SehingÂga SKPD yang menerima DAK kami minta untuk diÂpotong normatif sebesar 10 persen,†ujar Syarifah.
Dia menambahkan, angÂgaran pengerjaan fisik yang dipotong ini dipriotaskan untuk yang tidak mendeÂsak dan lebih ke efesiensi anggaran. Menurutnya, pemotongan DAK ini meruÂpakan perintah Menteri Keuangan melalui Surat EdaÂran No SE-10/MK.07.2016 tanggal 08 April 2016.
“Ini kita harus lakukan secara mandiri karena jika hingga 29 April lalu tidak dikÂerjakan, maka Kementerian Keuangan akan memotongÂnya secara acak. Jadi, hingga bulan lalu kita bekerja keras untuk merevisi anggaran penerimaan DAK fisik,†tukasÂnya. (Rishad Noviansyah)
Bagi Halaman