_timthumb-project-code.phpJAKARTA, Today – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan an­tarbank di Jakarta, Jumat sore, (24/6/2016) bergerak melemah sebesar 105 poin menjadi Rp 13.353 dibandingkan posisi se­belumnya pada posisi Rp 13.248 per dolar Amerika Serikat.

“Sentimen Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) menjadi faktor utama yang membuat nilai tukar rupiah mengalami depresiasi terhadap USD,” ujar analis PT Platon Niaga Berjang­ka Lukman Leong di Jakarta, Ju­mat, (24/6/2016).

Lukman mengatakan, may­oritas pelaku pasar uang di dalam negeri cenderung menga­kumulasi mata uang safe haven untuk menjaga nilai asetnya.

BACA JUGA :  Agam Sumbat Diguncang Gempa M 4,4

Lukman menambahkan bahwa sentimen Brexit juga me­nambah ketidakpastian di pasar uang dalam negeri mengingat rencana kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (Fed fund rate) belum ada kejelasan­nya.

Kendati demikian, Lukman meyakini dampak negatif dari Brexit tidak terlalu besar bagi Indonesia sehingga peluang ru­piah kembali menguat masih terbuka. Apalagi, fundamental ekonomi Indonesia masih baik. “Pelaku pasar akan menyesuai­kan posisi rupiah sesuai dengan fundamental ekonomi domes­tik,” katanya.

BACA JUGA :  Wajib Coba! Menu Makan Siang dengan Semur Daging Istimewa yang Lezat dan Nikmat

Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta menambahkan, sentimen dalam negeri menge­nai pengampunan pajak masih menjadi salah satu faktor yang menahan rupiah bergerak di area positif.

“Kepastian tax amnesty masih harus menunggu hingga pekan depan sehingga menam­bah ketidakpastian walaupun pemerintah yakin bisa di­jalankan mulai Juli 2016,” kata Rangga. (Winda/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================