BABAKANMADANG, TOÂDAY– Pemerintah KabuÂpaten Bogor memperingati Hari Anti Narkoba InternaÂsional (HANI) di Masjid Az- Zikra, Sentul, Babakan MaÂdang, Minggu (26/6/2016). Penanamak akhlak agamis jadi misi Bupati NurhayÂanti memperingati HANI di sebuah masjid.
Menurutnya, Bumi Tegar Beriman menduduÂki peringkat dua sebagai daerah dengan jumlah penyalahgunaan narkoba tertinggi setelah Bandung di Provinsi Jawa Barat ini. Sedikitnya, 0,02 persen penduduk Kabupaten BoÂgor merupakan pengguna narkoba.
“Jumlah itu dari kesÂeluruhan penduduk kita yang mencapai 5,4 juta jiwa. Tapi Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bogor telah menangangÂinya lewat lembaga rehaÂbilitasi. Hingga Juni 2016, setidaknya 330 orang direÂhab,†kata Nurhayanti.
Sabu menjadi barang haram paling diminati oleh warga Bumi Tegar Beriman. Dari 330 orang itu, 40 persen diantaranya pengguna sabu, minuman keras 31 persen, ganja 20 persen, ekstasi 3 persen, heroin 2 persen dan obat-obatan 4 persen.
“Saya meminta agar seÂluruh elemen masyarakat telah bersatu padu untuk bahu membahu memeranÂgi penyalahgunaan narkoÂba demi menyelamatkan bangsa dari kerentananan sosial akibat penyalahguÂnaan Narkoba,†tukasnya.
Menurutnya, dalam kurun waktu 2015 sampai Juni 2016, terungkap seÂbanyak 1.015 kasus kejaÂhatan narkotika, baik yang ditangani BNN Pusat mauÂpun BNN Provinsi dengan tersangka sejumlah 16.810 orang.
Serta tindak pencuÂcian uang yang berasal dari kejahatan narkotika sebesar RP 142 miliar. BNN juga sedang sedang melÂakukan proses transaksi mencurigakan hasil dari kejahatan narkotika sebeÂsar Rp 3,6 triliun.
“Di bidang pemberanÂtasan, BNN telah mengungÂkap 72 jaringan sindikat narkotika, baik nasional maupun Internasional. Sedangkan barang bukti yang berhasil disita terÂdiri dari shabu sebesar 2,8 ton, jenis ekstasi 707.864 butir, jenis ganja 4,1 ton dan lahan ganja seluas 69 hektar,â€tambahnya. (RiÂshad Noviansyah)
Bagi Halaman
