Bulan Ramadan akan berakhir dalam waktu kurang lebih sepekan lagi. Berbagai persiapan dilakukan umat muslim untuk menyambut hari raya Idul Fitri 1437 hijriah. Mulai dari ketupat sebagai makanan pokok hari raya, beragam panganan ringan, seperti nastar dan lidah kucing, hingga pakaian baru yang akan dikenakan ketika merayakan hari kemenangan itu.
Oleh : Herza
Namun, rasanya beÂlum komplit merayÂakan hari kemenanÂgan jika tidak dengan lagu-lagu dan suara-suara khas Lebaran yang berasal dari beduk di masjid. Tanpa disÂadari, beduk merupakan salah satu pelengkap yang wajib ada ketika merayakan hari keÂmenangan.
Sama seperti ungkapan seorang pedagang beduk asal Bantarjati kepada Bogor ToÂday ketika disambangi di temÂpatnya berdagang di daerah Jalan Pemuda, Air Mancur. “Beduk lebih penting ketika malam takbiran ketimbang petasan, lebih aman pula,†kata Eman, kepada BOGOR TODAY, kemarin.
Eman sudah malang melintang dalam usaha berÂjualan beduk ini. Dimulai sejak 1990, Bapak Eman tak pernah absen dalam berjuaÂlan beduk ketika Ramadan tiba. Beduk yang diprodukÂsinya terbuat dari kulit kambÂing yang diambilnya di temÂpat pemotongan daging yang berada di wilayah Cibinong, Leuwiliang, hingga SukabuÂmi.
Dalam sehari, ia bisa menÂjual 4-5 beduk yang sudah jadi dengan harga Rp 500.000. Sedangkan, untuk kulitnya sendiri, tak jauh dari angka 10-20 buah berhasil ia jual dengan harga Rp 150.000.
Menjelang Lebaran, Eman mengaku siap berjualan. SeÂbab, pada saat malam takbiÂran biasanya menjadi ladang pundi-pundinya. “Di malam takbiran biasanya laku samÂpai 30 kulit dan beduknya sendiri bisa sampai 5 buah,†kata bapak dari lima anak itu.
Tahun 2016 menjadi tahun baik untuknya. Usut punya usut, menjamurnya kompleks perumahan di Kota dan KaÂbupaten Bogor yang rupanya membuat penjualan beduk dan kulit beduk meningkat. Hingga hari ke-22 saja, Bapak Eman selalu dibanjiri pembeli yang berasal dari kompleks perumahan yang tersebar di Kota dan Kabupaten Bogor. Khususnya Kabupaten Bogor, biasanya yang dipesan ialah kulit beduknya saja untuk mengganti kulit bedug yang sudah rusak.
Ketika ditanya perihal keuntungan yang diraup dalam satu hari, bapak kelahiÂran 1973 ini enggan memberi tahu. Baginya, yang terpentÂing keuntungan cukup untuk membayar zakat fitrah dan membelikan baju baru untuk anak-anaknya.(Herza/mgg/ ed:Mina)
Bagi Halaman