action_5n23197.gallery_full_top_fullscreenASSEN– Sejumlah pebalap tenar dari tim pabrikan di MotoGP mengalami nasib sial saat melakoni seri kedelapan di Sirkuit TT Assen, Belanda, akhir pekan lalu. Bukannya sang pemenang, Jack Miller yang disorot, justru crash yang melibatkan Valentino Ros­si, Andrea Dovisiozo, Dani Pedrosa hingga tak berkutiknya Jorge Lorenzo di GP Belan­da lah yang terus dibicarakan.

Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi gagal mendekatkan diri dengan Marc Marquez di klasemen sementara jatuh pada 10 lap terakhir jelang finis. The Doctor pun hanya bisa menyesali kesalahannya yang terjatuh saat memimpin balap.

Rider Repsol Honda, Marc Marquez pun mengambil alih posisi terdepan sebe­lum akhirnya finis sebagai runner-up di be­lakang rider Marc VDS, Jack Miller. Itu meru­pakan kali ketiga Rossi gagal finis di musim ini. Sebelumnya, pebalap 37 tahun tersebut retired di Mugello, Italia dan Austin, Texas.

Di tabel klasemen, Rossi menempati per­ingkat ketiga dengan mengumpulkan 103 poin, terpaut 18 poin dari rekan setimnya, Jorge Lorenzo di urutan kedua, dan terting­gal 42 poin dari Marquez yang berada di po­sisi teratas.

“Sungguh disayangkan mengingat kami memiliki level bagus dalam hal kecepatan dan daya saing di akhir pekan ini, den­gan motor kami di trek ini. Kami bisa saja mendapatkan poin-poin penting untuk ke­juaraan setelah menjalani akhir pekan yang sulit dan kami bisa saja merebut posisi ked­ua di klasemen dari Lorenzo, tapi sayangnya aku membuat sebuah kesalahan. Di balapan bagian kedua, aku terlalu memaksa padahal aku sudah memiliki keunggulan yang ba­gus,” ujar juara dunia MotoGP tujuh kali itu.

“Di putaran itu, aku mencoba untuk menekan guna memahami levelku. Saat itu kami memulai dengan sebuah ban belakang lunak, yang menghasilkan daya cengkram yang sangat baik tapi sayangnya aku mema­suki tikungan 10 terlalu cepat,” lanjut Rossi di Motorsport.

“Kupikir kami memiliki sebuah pelu­ang yang bagus pada hari ini, tapi dengan kesalahanku aku membuang angka yang sangat banyak. Jaraknya, terutama dengan Marquez sekarang cukup besar tapi kami harus tetap melanjutkan kerja keras dan mencoba kompetitif di balapan beri­kutnya,” lugas dia.

BACA JUGA :  Shin Tae-yong Optimis Timnas Indonesia Menang Lawan Korea

Sementara pebalap Ducati Corse, Andrea Dovizioso berhasil tampil impresif dan memimpin balapan. Kondisi lintasan yang basah akibat hujan deras tidak membuatnya kesulitan. Say­ang, setelah balapan dihenti­kan selama beberapa menit, nasib sial menghampiri Dovi.

Rekan setim Andrea Iannone itu terjatuh sesaat setelah balapan digelar kem­bali. Kala itu, Dovi dan Rossi se­benarnya sedang bersaing ketat. Setelah Dovi terjatuh, alih-alih memimpin balapan, Rossi justru ikut terjatuh.

Dovi menilai, dirinya dan Rossi terlalu memaksakan diri. Meski begitu, ia tetap menilai Ros­si telah berhasil menu n j u k k a n performa impre­sif pada seri ke­delapan terse­but.

“Pada saat balapan kem­bali digelar, saya dan Val­entino (Rossi) terlalu memak­sakan diri. Kami tampil sebagai yang tercepat, tetapi kami terlalu memaksakan diri. Saya terjatuh saat di tikungan. Itu adalah kesalahan saya,” jelas Dovi, seperti dikutip dari Motorsport, Senin (27/6/2016).

Pun yang dialami rider Repsol Honda, Dani Pedrosa. Ia mengakui balapan di GP Be­lan­da kali ini berjalan san­gat sulit. Bahkan, rider Spanyol menilai balapan tersebut terasa seperti suatu per­judian.

Hujan deras disertai angin kencang membuat balapan di GP Belanda sempat dihentikan, sebelum akhirnya dilanjutkan kembali. Penghentian balapan sementa­ra itu membuat para pembalap mem­buat beberapa perubahan strategi.

Perubahan strategi itulah yang dinilai Pedrosa seperti perjudian. Sebab, ia dan tim harus bisa menerka strategi apa yang har­us digunakannya saat balapan kembali dilanjutkan. Sayang, pada akhirnya strategi baru yang digunakannya tidak membawa hasil yang baik.

“Ini adalah akhir pekan yang sangat sulit. Balapan dalam keadaan seperti ini terasa seperti perjudian. Saya mengalami insiden di lap per­tama setelah balapan kembali dimulai. Ini menunjukkan strategi antisipasi yang saya gunakan tidak membawa keuntungan,” un­gkap Pedrosa, seperti dimuat Speedweek, Senin (27/6/2016).

P e d r o s a pada akhirnya m e m a n g m e n d a p a t hasil yang tidak maksi­mal. Pebalap b e r j u l u k The Little S p a n i a r d itu meraih empat poin akibat hanya mampu finis di posisi 12.

BACA JUGA :  Laga Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 Disorot Media Internasional

Lorenzo Meny­erah

Gilanya, rekan se­tim Rossi, Jorge Lorenzo justru mengaku ingin meny­erah saat race director memutuskan balapan dalam kondisi basah. Lo­renzo hanya mampu finis di peringkat ke­sepuluh. Juara dunia MotoGP tiga kali itu pun mengaku sangat frustrasi akibat ma­salah ban depan yang dirasakan di tengah guyuran hujan.

Lorenzo yang sudah tercecer sejak kuali­fikasi, mengalami masalah lebih berat ketika race berlangsung. Rendahnya grip bagian depan YZR-M1 membuatnya kesulitan me­macu tunggangannya dengan baik.

Penampilan juara bertahan MotoGP 2015 itu sedikit membaik di sesi kedua atau ketika race dilanjutkan setelah sempat di­tunda Race Direction pada lap ke-12. Meng­gunakan ban belakang bertipe lembut, joki Yamaha itu bisa mempertahankan posisinya agar tidak terjatuh seperti pem­balap lain dan akhirnya bisa finis di posisi kesepuluh.

“Saya lebih lambat dan semakin lambat. Saya balapan dengan tidak aman dan tidak bisa melihat apa-apa. Karena tidak mena­brak, saya harus memperlambat motor. Saya sangat jauh, bahkan dengan pembalap di depan,” ucap Lorenzo seperti dikutip Crash.

“Saya berusaha masuk pit karena saya berada di posisi 19 dan itu artinya saya ti­dak akan dapat poin. Saya sudah mengam­bil risiko. Saya bahkan berpikir untuk tidak balapan ketika masuk pit, tapi untungnya tidak jadi saya lakukan. Saya bisa memulai kembali balapan,” ungkapnya.

“Saat sesi kedua balapan dengan ban be­lakang yang lembut dan sedikit air di trek, saya bisa lebih baik. Tapi saya masih jadi salah satu pebalap paling lambat. Maver­ick Vinales dan Eugene Laverty juga sama. Tapi satu-satunya hal yang bisa saya lakukan adalah sebisa mungkin untuk tidak jatuh dan menyelesaikan balapan di tempat kes­epuluh, itu saja,” tutupnya.

Hasil tersebut membuat poin Loren­zo di klasemen kembali tertinggal jauh dari Marc Marquez, yang bisa finis ked­ua di Assen. Namun ia masih lebih baik ketimbang rekannya Valentino Rossi yang justru gagal mendulang poin akibat ter­jatuh. (Rishad/Net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================