JAKARTA, TODAY-Suporter Persija Jakarta harus menangÂgung hukuman atas tindakan kerusuhan yang dilakukan di laga Persija melawan Sriwijaya FC. Mereka dilarang datang ke stadion mendukung timnya sampai selesai kompetisi atau 6 pertandingan tanpa atribut.
Hukuman tersebut meruÂpakan salah satu rekomendasi dari Menteri Pemuda dan OlahÂraga (Menpora) Imam Nahrawi usai menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak yakni PT GTS, Persija dan Kepolisian, di Jakarta, Senin (27/6).
“Bahwa suporter Persija, JakÂmania tidak diizinkan menghadiri turnamen selama ISC berlangÂsung atau minimal tidak mengÂgunakan atribut Jakmania dalam bentuk apapun selama enam perÂtandingan,†kata Imam.
Selain itu, Imam juga memÂberikan rekomendasi bahwa Persija dilarang bermain di Jakarta selama enam pertandÂingan. Terkait hal ini, Persija memang berencana ‘angkat kaki’ dari Jakarta karena StaÂdion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) akan direnovasi untuk Asian Games 2018.
“Bahwa kami memberikan rekomendasi yakni menjatuhi sanksi kepada Persija untuk tiÂdak boleh menjadi tuan rumah selama enam pertandingan,†imbuhnya.
Imam juga meminta agar Persija melakukan pembinaan kepada suporternya agar mereÂka bisa mengendalikan diri dan tidak melakukan tindakan anÂarkis. “Kami meminta kepada Persija melakukan pembinaan, eduasi menyeluruh total, keÂpada Jakmania agar konsolidasi itu betul-betul dikendalikan oleh Persija,†tuntas Imam.
Persija Rugi Besar
Pihak yang mengalami kerugian besar atas rusuhnya kelompok suporter adalah klub yang mereka dukung. Persija Jakarta merasakan itu setelah The Jakmania berulah di GBK. Ketua Umum Persija Jakarta, Ferry Paulus, meÂnyebut pihaknya mengalami kerusian material dan mental.
Menteri Pemuda dan OlahÂraga (Menpora) Imam Nahrawi sebelumnya berencana memÂberhentikan kompetisi TSC. Namun hal itu nampaknya hanya sekadar gertakan sambal karena Menpora akhirnya tetap mengizinkan TSC berjalan sesÂuai jadwal.