BOGOR, Today – Anak-anak usia sekolah yang kini tak lagi mampu mengenyam bangku pendidikan formal, adalah mereka yang setiap harinya biasa berjualan di TerÂminal Bus Baranangsiang, Bogor Timur. Mereka ini diajarkan oleh sekolompok kalangan muda yang tergabung dalam komunitas TermiÂnal Hujan. Anak-anak ini jumlahnya sekitar seratusan orang yang berasal dari sekitar Terminal Bus BarananÂgsiang, termasuk juga dari wilayah Kelurahan Babakan Pasar, Bogor Tengah.
Hal ini dijelaskan Lurah Babakan Pasar Rokib Alhudri usai pelaksaÂnaan acara buka puasa bersama dan pemberian santunan di Vihara MaÂhabrahma, Pulo Geulis, Kelurahan Babakan Pasar, Bogor Tengah. SeÂlama ini, lanjutnya, tempat mereka belajar tidak menetap. Oleh kareÂnanya, apa yang diajarkan Terminal Hujan itu pendidikan yang bersifat non formal. “Terminal Hujan ini sempat difasilitasi untuk belajar di halaman kantor Kelurahan BarananÂgsiang, tapi di situ sifatnya situasionÂal. Artinya kalau hujan saja. Tapi kaÂlau tidak hujan biasanya mereka di lapangan, di alam terbuka,†terang Rokib.
Oleh karena itu, katanya, WaÂlikota Bogor Bima Arya memerinÂtahkan selama kantor Kelurahan Baranangsiang direhab agar dapat difasilitasi di Kelurahan Babakan Pasar. “Tapi di sini ada kendala karena dipakai juga untuk kegiatan Pusat KegÂiatan Belajar Masyarakat (PKBM) paket A, B, dan C, dan ini pun jadwalnya sama seÂtiap hari Sabtu dan Minggu. Tapi nanti soal ini akan dibicarakan lagi dengan pihak Terminal Hujan. Kalau misal mereka bisa bergeser harinya, akan bisa kita fasilitasi,†papar lurah.
Komunitas Terminal hujan ini, dikatakan Rokib, telah berdiri sejak sekitar tahun 2011 silam. Mereka yang tergabung di dalamnya itu dari berbagai latar belakang, namun dengan satu visi misi yang sama ingin membantu a n a k- a n a k putus sekoÂlah untuk mendapatkan ilmu kendati melalui penÂdikan yang bersifat inforÂmal.
Wa l i ko t a Bogor Bima Arya sangat mengapresiasi Terminal Hujan, sebuah komunitas yang dihuni kaÂlangan muda kreatif, yang telah dengan sukarela dan penuh kepedulian terhadap kaum marjinal khususnya anak-anak putus sekolah yang setiap hari biasa berjualan di Terminal Bus Baranangsiang, Bogor Timur.
Hal tersebut diungkapkan Bima disela acara buka puasa bersama Terminal Hujan dan pemberian santunan kepada sekitar seratusan anak-anak tersebut di Vihara Mahabrahma.
“Ini adalah usaha yang luar biÂasa dari Terminal Hujan, anak-anak yang sangat kreatif yang setiap minÂggu berusaha untuk mengedukasi kaum marjinal terutama anak-anak usia sekolah. Dan ini saya dorong dan sangat apresiasi,†ungkap Bima.
Jadi, kata walikota, bukan hanya ilmu yang sifatnya text book ada di buku, tapi ilmu tentang kehidupan. “Nah, anak-anak ini adalah yang tentunya banyak sekali mengalami cobaan dalam hidupnya. Maka, haÂrus dikenalkan nilai-nilai luhur sepÂerti persahabatan, persaudaraan, dan kebersamaan serta kasih,†paÂparnya. (Latifa Fitria)
Bagi Halaman