Untitled-16BOGOR, Today – Anak-anak usia sekolah yang kini tak lagi mampu mengenyam bangku pendidikan formal, adalah mereka yang setiap harinya biasa berjualan di Ter­minal Bus Baranangsiang, Bogor Timur. Mereka ini diajarkan oleh sekolompok kalangan muda yang tergabung dalam komunitas Termi­nal Hujan. Anak-anak ini jumlahnya sekitar seratusan orang yang berasal dari sekitar Terminal Bus Baranan­gsiang, termasuk juga dari wilayah Kelurahan Babakan Pasar, Bogor Tengah.

Hal ini dijelaskan Lurah Babakan Pasar Rokib Alhudri usai pelaksa­naan acara buka puasa bersama dan pemberian santunan di Vihara Ma­habrahma, Pulo Geulis, Kelurahan Babakan Pasar, Bogor Tengah. Se­lama ini, lanjutnya, tempat mereka belajar tidak menetap. Oleh kare­nanya, apa yang diajarkan Terminal Hujan itu pendidikan yang bersifat non formal. “Terminal Hujan ini sempat difasilitasi untuk belajar di halaman kantor Kelurahan Baranan­gsiang, tapi di situ sifatnya situasion­al. Artinya kalau hujan saja. Tapi ka­lau tidak hujan biasanya mereka di lapangan, di alam terbuka,” terang Rokib.

Oleh karena itu, katanya, Wa­likota Bogor Bima Arya memerin­tahkan selama kantor Kelurahan Baranangsiang direhab agar dapat difasilitasi di Kelurahan Babakan Pasar. “Tapi di sini ada kendala karena dipakai juga untuk kegiatan Pusat Keg­iatan Belajar Masyarakat (PKBM) paket A, B, dan C, dan ini pun jadwalnya sama se­tiap hari Sabtu dan Minggu. Tapi nanti soal ini akan dibicarakan lagi dengan pihak Terminal Hujan. Kalau misal mereka bisa bergeser harinya, akan bisa kita fasilitasi,” papar lurah.

Komunitas Terminal hujan ini, dikatakan Rokib, telah berdiri sejak sekitar tahun 2011 silam. Mereka yang tergabung di dalamnya itu dari berbagai latar belakang, namun dengan satu visi misi yang sama ingin membantu a n a k- a n a k putus seko­lah untuk mendapatkan ilmu kendati melalui pen­dikan yang bersifat infor­mal.

Wa l i ko t a Bogor Bima Arya sangat mengapresiasi Terminal Hujan, sebuah komunitas yang dihuni ka­langan muda kreatif, yang telah dengan sukarela dan penuh kepedulian terhadap kaum marjinal khususnya anak-anak putus sekolah yang setiap hari biasa berjualan di Terminal Bus Baranangsiang, Bogor Timur.

Hal tersebut diungkapkan Bima disela acara buka puasa bersama Terminal Hujan dan pemberian santunan kepada sekitar seratusan anak-anak tersebut di Vihara Mahabrahma.

“Ini adalah usaha yang luar bi­asa dari Terminal Hujan, anak-anak yang sangat kreatif yang setiap min­ggu berusaha untuk mengedukasi kaum marjinal terutama anak-anak usia sekolah. Dan ini saya dorong dan sangat apresiasi,” ungkap Bima.

Jadi, kata walikota, bukan hanya ilmu yang sifatnya text book ada di buku, tapi ilmu tentang kehidupan. “Nah, anak-anak ini adalah yang tentunya banyak sekali mengalami cobaan dalam hidupnya. Maka, ha­rus dikenalkan nilai-nilai luhur sep­erti persahabatan, persaudaraan, dan kebersamaan serta kasih,” pa­parnya. (Latifa Fitria)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================