BANDUNG, TODAY-Dipercaya lagi menahÂkodai Persib, Djajang Nurjaman langsung mematok misi pribadi untuk mengemÂbalikan Maung Bandung ke jalur juara. Dia berhasrat membawa timnya perlahan merangkak naik ke posisi 4 besar di paruh musim pertama.
Menurutnya, target itu masih masuk akal karena selisih poin dengan Madura United yang berada di peringkat 4 hanya 5 poin. Meski dia sadar tugas itu tidak mudah karena cukup banyak lawan sulit di depan.
“Kalau lihat posisi seperti ini 4 besar lah supaya putaran kedua kita tidak terlalu beÂrat. Meski lawan yang sudah dilalui banyak tim papan bawah jadi tugas kita relatif berat kan lawannya top level yang belum ketemu sama kita,†terang Djajang ketika diwawaÂncara di kediamannya, Selasa (28/6/2016).
Untuk mewujudkan targetnya di putaran pertama, pria yang karib disapa Djanur tersebut siap melakukan banyak perubahan di tim. Baginya sistem bermain Persib yang berubah saat ditangani Dejan Antonic karena bermain lebih menunggu tiÂdak cocok dimainkan oleh Atep dan kolega.
Pria berusia 58 tahun itu juga menyeÂbut permutasi pemain sehabis menyerang perlu dibenahi supaya serangan balik lawan bisa lebih diredam.
“Sampai kemarin masih terlalu banyak melakukan long passing kemudian transisi terutama dari menyerang ke bertahan. Itu sayang banget padahal saya sudah ingatkan Herrie,†tutur Djanur.
Langkah pertama dalam upaya Djanur mengembalikan reputasi Persib akan dimuÂlai pada Sabtu (2/7/2016) mendatang ketika menjamu PSM Makassar. Djanur menyebut sebagai pelatih yang baru menjabat lagi, dia butuh waktu untuk membuat pasukannya nyetel dengan taktik miliknya. Menyambut debut comeback-nya, Djanur pun mempreÂdiksi dia akan menghadapi banyak kendala berarti.
“Masalah pasti ada karena waktu mepet dan itu pasti jadi masalah. Pasti ada yang tiÂdak maksimal lah,†papar Djanur.
Ia mengatakan bakal menerapkan ilmu yang diserapnya selama menimba ilmu di Italia. Secara langsung ikut terlibat dalam menangani tim Inter Milan Junior, memÂbantunya menambah referensi dalam pola berlatih maupun menerapkan skema. RaiÂhan runner-up dalam Turnamen Memorial Claudio Sassi menjadi torehan terbaiknya bersama skuat I Nerazzuri muda.
“InsyaAllah kita nyari ilmu kan untuk disampaikan kepada pemain, pasti akan saya sharing, ‘moal di peuyeum’ (tidak akan dipendam) enggak boleh dapat ilmu dipendam,†ungkap Djanur saat ditemui wartawan di Mess Persib, Jalan Ahmad Yani Bandung, Kamis (29/6/2016).
Meskipun demikian, Djanur akan menÂgalami sedikit kendala dari penerapan ilmu yang didapatnya. Adalah soal fasilitas laÂpangan yang jelas berbeda dengan negeri pizza tempat ia menuntut ilmu. Kendati begitu, dirinya mau memaklumi dan bakal memaksimalkan fasilitas yang ada.
“Itu dia masih tetap terkendala kita setiap latihan sarana dan prasarana pasti. Jangan mimpi sama kaya di sana (Italia) kalau lihat keadaan kita di sini sekarang. Sulit dalam beberapa tahun ke depan pasti akan masih begini,†tandasnya. (Imam/net/ ed:Mina)
Bagi Halaman