Saat ini, Agung menyebutkan, pembelian emas mulai berkurang. BiÂasanya, dalam sebulan, Antam mamÂpu menjual sedikitnya 700 kg emas. Menjelang akhir bulan ini, baru terÂjual 397 kg emas. “Lebih banyak yang jual, kalau bulan ini turun pembelianÂnya, banyak yang jual. Dari awal buÂlan sampai hari ini, pembelian baru 397 kg, biasanya sebulan total 700 kiloan,†sebut Agung.
Lesunya pembelian di pasar lokal, Agung mengungkapkan, pihaknya juga menjual emas ke berbagai negara lain seperti Singapura. “Dari 700 kg itu ada yang ekspor, jadi 50:50, lokal dan ekspor. Pasar lokal agak lesu, jadi lebih pilih ekspor, kebanyakan ke SinÂgapura,†imbuh Agung.
Agung juga menyebutkan, posisi harga emas Antam ini merupakan yang tertinggi dan pertama kalinya. “Harga Rp 610.000/gram pertama kali, iya betul,†katanya.
Agung menambahkan, harga emas Antam juga sempat menyentuh level Rp 608.000/gram pada Sabtu (25/6/2016). Namun, harga emas kemÂbali naik terdorong penguatan harga emas internasional. “Sabtu itu harga emas Antam sempat Rp 608.000/gram. Hari ini naik lagi, karena harga emas spot naik,» kata dia.
Sementara itu, harga emas batanÂgan di pasar internasional sudah melÂonjak 4,8% pada perdagangan akhir pekan lalu. Ini merupakan lonjakan harian tertingginya sejak Januari 2009. Kemarin, harga emas di pasar spot naik 1,5% ke USD 1.335,30 per ounce. Jika diakumulasi, harganya sudah naik 8% sejak Inggris memuÂtuskan keluar dari Uni Eropa pekan lalu. “Dalam satu atau dua pekan ke depan, saya kira emas bisa melonjak hingga USD 1.400,†kata Pengamat Komoditas dari ANZ, Daniel Hynes, Senin (27/6/2016).
Sementara berdasarkan riset MacÂquarie, harga eas ini masih akan tinggi hingga kuartal III tahun ini sebagai imÂbas dari Brexit. Harga emas baru akan turun di kuartal IV setelah ada kepasÂtian Pemilu Amerika Serikat (AS) dan keputusan The Federal Reserve (The Fed) soal suku bunga.
(Yuska Apitya Aji