Ia menambahkan bahwa sentimen positif juga datang dari mata uang dunia yang mayÂoritas mengalami penguatan terhadap dolar AS. Kondisi itu menjadi momentum perbaikan bagi laju rupiah.
“Mulai adanya perbaikan pada mata uang euro dan di kaÂwasan Asia menjadi salah satu katalis positif bagi rupiah,†katÂanya.
Analis PT Platon Niaga BerÂjangka Lukman Leong menamÂbahkan bahwa spekulasi pelaku pasar terhadap ekonomi domesÂtik setelah kebijakan pengampuÂnan pajak cukup positif, sehingÂga membuka kecenderungan menguat bagi rupiah.
Di sisi lain, lanjut dia, kekhaÂwatiran pelaku pasar uang terÂhadap inflasi saat bulan puasa dan Lebaran juga mulai mereÂda. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Juni 2016 sebesar 0,66 persen. Sementara inflasi tahun kalender berjalan dari Januari hingga Juni 2016 sebesar 1,06 persen dan inflasi tahun ke tahun 3,45 persen.
Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari ini rupiah berada pada 13.112 per dolar AS dibandingkan posisi sebelum Lebaran 13.172. (Abdul Kadir Basalamah)