SACHSENRING– Pemasok ban tunggal MotoGP, Michelin bakal menjadikan seri ke-9 di Sirkuit Sachesenring, Jerman sebagai sarana uji coba ban tipe asimetris yang khusus diÂgunakan untuk GP Jerman.
Ya, sirkuit yang terletak di Hohenstein-Ernstthal itu memiliki tikungan ke kiri jauh lebih banyak ketimbang ke kanan. Yang artinya bakal mengikis sisi ban sebelah kiri. Produk teranyar pabrik ban Prancis ini bakal diperkenalÂkan pada Minggu 17 Juli 2016.
Ban depan asimetris untuk kali pertama digunakan unÂtuk menjawab tantangan yang disediakan trek sepanjang 3,7 kilometer. Sirkuit ini memang berbeda dengan lainnya. SeÂlain memiliki tikungan ke kiri lebih banyak, ada juga sektor tercepat, yaitu tikungan ke kanan setelah turunan, atau tepatnya Turn 11 yang dikenal juga “waterfallâ€.
Para rider nantinya diÂpastikan bakal lebih sering bermanuver ke kiri. Ini bisa membuat ban depan menÂgalami deformasi yang tidak seimbang. Sisi kiri akan lebih cepat terkikis dibanding sisi kanan. Karena itulah Michelin menciptakan ban depan asimetris.
Sesuai namanya, kompoÂsisi bagian kiri dan kanan tiÂdak akan sama. Sisi kiri bakal lebih tebal dan berbahan karet sedikit agak keras dari sisi kanan. Disebutkan akan diseÂdiakan pula ban asismetris berjenis soft dan hard.
“Sirkuit Sachsenring sanÂgat menuntut kemampuan ban. Cukup banyak tikungan ke kiri. Ini akan membuat ban disisi kiri menerima terlalu banyak panas. Itu tidak akan bisa diatasi ban biasa. Karena itu, kami menciptakan ban khusus untuk sirkuit terseÂbut,†cetus manager Michelin, Piero Taramasso, dilansir crash.
Untuk mengimbanginya, Michelin juga akan mendisÂtribusikan ban belakang yang berbeda. Ban belakang itu juga sedikit asimetris, dimana sisi kirinya menggunakan karet lebih keras. Agar bisa memÂbantu para pebalap setelah merebah ke kiri, sisi kanan ban belakang akan dibuat seÂdikit lebih lembut. Tujuannya agar bisa cepat panas.
“Ini pertama kalinya kami akan menggunakan ban beÂlakang asimetris, dimana sisi kiri akan lebih keras untuk mengatasi panas berlebih. Sisi kananya juga akan dibuat lebih lembut agar cepat panas. Ini untuk memudahkan para pembalap saat menikung ke kanan,†pungkas Taramasso.
Kritik Yamaha
Michelin nampaknya juga mencoba menjawab semua kritik atas performa produknya sejauh ini di GP Jerman. Ya, duo rider Movistar Yamaha dan Valentino Rossi kompak mengecam Michelin yang dinilai tidak mampu membantu para rider.
Kritik itu mereka layangÂkan usai mengalami kesulitan saat bala[an di Sirkuit TT AsÂsen, Belanda beberapa waktu lalu. Kala itu, kedua menelan pil pahit telak dari Marc MarÂquez di Grand Prix Belanda, 26 Juni lalu.
Jika Lorenzo masih bisa bertahan meski akhirnya cuma finis di posisi sepuluh, Rossi bernasib lebih apes. Ia terjatuh ketika memimpin balapan dan akhirnya podium direbut Jack Miller, Marc MarÂquez, serta Scott Redding. Kekalahan itu membuat The Doctor makin tertinggal di paÂpan klasemen sementara.
Banyak anggapan, cengÂkaraman ban Michelin sangat buruk ketika melintasi trek basah. Sebab, bukan hanya Rossi dan Lorenzo yang kesuliÂtan, Andrea Dovizioso, Andrea Iannone, Cal Crutchlow, serta Dani Pedrosa juga terjatuh.
Jelang bergulirnya seri balap Jerman di Sirkuit Sachsenring, akhir pekan nanti, Rossi dan Lorenzo pun mewanti-wanti Michelin. KedÂuanya langsung membandingÂkan kinerja ban asal Prancis dengan buatan Bridgestone, pemasok ban di musim-musim sebelumnya. Rossi-Lorenzo berharap agar kinerja Michelin tak menganggu penampilan mereka dalam kejuaraan duÂnia MotoGP 2016.
“Ban ini punya banyak grip di belakang, tapi renÂdah di depan. Tidak seperti Bridgestone yang kami guÂnakan di tahun-tahun sebelÂumnya,†ujar Rossi seperti diÂkutip Marca, Senin (11/7/2016) waktu setempat.
“Setelah enam atau tujuh tahun meninggalkan kompeÂtisi dunia, Michelin menandai kembalinya mereka dengan hal yang mengejutkan di mana motor jadi lebih bertenaga dan berat,†timpal Lorenzo. (Rishad/Snd)
Bagi Halaman