Inflasi 3%-5%

Nilai tukar rupiah Rp 13.650-Rp 13.900/USD

Suku bunga Surat Perben­daharaan Negara (SPN) 3 bu­lan 5%-6%

Harga minyak Indonesia (ICP) USD 45-55/barel

Produksi minyak bumi 760 ribu-800 ribu barel per hari

Produksi gas 1,1 juta-1,5 juta barel setara minyak

Sementara itu, Bank In­donesia (BI) memproyeksi pertumbuhan ekonomi 2017 yang lebih rendah dibanding­kan pemerintah. Proyeksi BI adalah 5,2-5,6%, sedangkan pemerintah lebih tinggi, yaitu sebesar 5,3-5,9%. “Pertum­buhan ekonomi 2017 kami proyeksi mencapai 5,2-5,6%,” kata Gubernur Bank Indone­sia (BI) Agus Martowardojo dalam rapat kerja dengan Komisi XI di Gedung DPR, Ja­karta, Kamis (14/7/2016).

BACA JUGA :  Cara Membuat Serundeng Jawa Anti Gagal, Wajib Coba!

Agus menjelaskan, eko­nomi tahun depan tetap akan ditopang oleh permintaan konsumsi domestik dan pen­guatan investasi. “Investasi tidak hanya bangunan dan non bangunan. Ada upaya stimulus fiskal pembangunan infrastruktur, perlu terus diak­selerasi,” paparnya.

Dari sisi ekspor, Agus me­nilai, ada perbaikan meskipun tidak terlalu signifikan. Ini seiring dengan optimisme ter­hadap perekonomian global, yang diperkirakan tumbuh 3,3% atau lebih tinggi diband­ingkan proyeksi tahun ini. “Pertumbuhan ekspor masih akan tumbuh tapi terbatas,” ujar Agus.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Sabtu 20 April 2024

Inflasi, Agus memproyek­sikan, bisa terjaga pada level 4±1%. Proyeksi ini sama den­gan asumsi dalam APBN P 2016 yang sebesar 4±1%, dengan kecenderungan inflasi berada di level 3%. “Inflasi diproyeksi sebesar 4±1%,” tandasnya.

(Yuska Apitya/dtk/ed:Mina)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================