golkar-foto-KOZERMencuatnya isu pergantian pucuk kepemimpinan DPD II Golkar Kota Bogor membuat gerah struktur kepengurusan partai berlambang pohon beringin di kota hujan. Sejumlah kader mulai angkat bicara terkait isu tersebut.

Oleh : Patrick
[email protected]

Sebagaimana diketahui, baru-baru ini, bere­dar surat keputusan dari DPD I Jawa Barat ( Jabar) yang berisi pergantian sementara pucuk kepemimpi­nan Golkar Kota Bogor sampai masa yang telah ditentukan.

SK Golkar Jabar Nomor KEP-01/GOLKAR/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 berisi ten­tang pergantian Cheppy Har­un oleh Untung yang notaben­enya merupakan kader Golkar Majalengka.

Surat yang beredar di du­nia maya itu, mendapat ban­tahan dari Ketua SC Musda DPD Golkar Kota Bogor, Endy KH. Endy menyatakan bila surat yang dikeluarkan DPD I Jabar itu tidak dapat dipasti­kan kebenarannya alias Hoax. Bahkan, sampai berita ini di­turunkan, DPD Golkar Kota Bogor belum mendapatkan bukti fisik dari adanya surat tersebut.“Kami belum memi­liki bukti fisik surat itu. Kami kepengerusan Golkar Kota Bo­gor meyakini bila surat terse­but tidak benar-benar ada. Itu hanya isu yang sengaja dibuat oleh pihak yang bertanggung jawab untuk membuat keg­aduhan jelang Musda,” kata Endy kepada BOGOR TODAY di Sekretariat DPD Golkar, ke­marin.Jika benar surat terse­but ada, lanjut dia, hal itu bertentangan dengan surat edaran DPP Golkar nomor 3 tahun 2015. Dimana dalam surat edaran itu, disebut­kan, bila seluruh Ketua DPD I dan DPD II Golkar diperpan­jang hingga masa yang telah ditetapkan.

Bahkan, lanjut dia, hal itu juga bertentangan dengan surat instruksi DPD I Golkar Jabar nomor B-36/GOLKAR/ VI/2016 tentang instruksi pelaksanaan Musda Golkar Kota Bogor yang jatuh pada tanggal 22 Juli.

BACA JUGA :  Penemuan Jasad Pria Tergeletak di Trotoar Simpang Sentul, Luka Robek Dibagian Punggung

“Jelas ini bertentangan dengan instruksi DPD Jabar. Ini semakin ganjil. Di mana 31 Juni DPD Jabar menginstruksi­kan untuk menggelar Musda pada 22 Juli, tiba-tiba beredar surat penunjukan PLT. Tentu surat itu nantinya akan kami telisik keberannnya,” terang­nya.

Endy pun mengatakan, bila DPD Golkar Kota Bogor telah siap melaksanakan Musda. Dimana mulai dari pembentu­kan panitia Musda, penentuan tempat pelaksanaan, hingga keperluan teknis lainnya telah rampung disiapkan.

“Kami sudah DP tempat pelaksanaan Musda di Salak Tower. Tentu ini bukti kesia­pan kami,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, pada 22 Juni lalu, DPD Gol­kar Kota Bogor telah melak­sanakan rapat pleno pem­bentukan kepanitiaan Musda. Pada tanggal 23 Juni, kepani­tian langsung menggelar rapat guna mematangkan pelaksa­naan hajat lima tahunan par­tai pohon beringin itu.

Pengamat Politik LIPI Ja­karta Syafuan Rozi menilai, bila surat pergantian PLT bisa saja merupakan psywar yang dilancarkan oleh pihak-pihak tertentu, dengan tujuan mem­buat kegaduhan politik di in­ternal Golkar Kota Bogor.

“Bisa saja surat tersebut benar adanya. Tetapi tidak menutup kemungkinan bila surat tersebut

hanya psywar yang dilan­carkan untuk membuat keg­aduhan politik di internal par­tai,” terangnya.

Meski demikian, Syafuan juga menilai adanya kemung­kinan lain akan beredarnya surat tersebut. Menurutnya, bisa saja surat tersebut diarti­kan sebagai bentuk intervensi atau intimidasi politik yang kerap mewarnai pemilihan ketua Parpol.

BACA JUGA :  Hadiri Peringatan Hari Otda ke XXVIII, Pj. Bupati Bogor Komitmen Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik

Seharusnya, kata Syafuan, intervensi dan intimidasi poli­tik sudah ditinggalkan dari alam kesadaran dan perilaku politik para elit politik. Karena cara seperti itu tidak mencer­minkan kemanusiaan dan ke­adilan serta kebenaran.

Syafuan pun berharap, pelaksanaan Musda Golkar Kota Bogor dapat memberi­kan ruang kebebasan politik dalam memilih bagi setiap kader yang memiliki hak pilih. Sehingga proses Musda Gol­kar berjalan demokratis, ju­jur, terbuka, transparan, adil, dan tanpa intervensi.

“Biarkan pemilik suara memilih ketuanya, dengan kesadaran dan rasionalitas mereka. Ketika keadilan dan kejujuran diutamakan maka akan minim sekali persoa­lan dan pertentangan politik yang akan terjadi di kemudian hari,” terangnya.

Syafuan juga mengatakan, Golkar merupakan Parpol yang seharusnya sudah de­wasa dalam berdemokrasi. Se­bagaimana hakikatnya, Par­pol merupakan institusi demokrasi yang harus men­gajarkan tentang demokrasi yang benar dan bagaimana mengedepankan sikap de­mokratisasi ditengah kehidu­pan sosial masyarakat.

Dalam konteks pemilihan ketua, seharusnya para elit politik diranah pusat dan dae­rah mengajarkan pada para kadernya tentang persaingan dan kompetisi yang sehat. Di mana tujuan dari persaingan yang rasional itu, semata-ma­ta hanya untuk menciptakan perubahan dan perbaikan ter­hadap masyarakat.

“Biarkan para kontes­tan politik berlomba-lomba memberikan ide dan gagasan perubahan untuk perbaikan dan kejayaan Golkar. Dan bi­arkan para pemilik suara me­milih secara merdeka siapa yang pantas menjabat sebagai ketua,” ucapnya.

Dengan demikian, suk­sesi demokrasi akan terca­pai. Karena proses pemilihan dilakukan dengan cara-cara yang sehat, adil, dan transpar­an. (Patrick)

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================