JAKARTA ,TODAY—Perum Bulog tetap melanjutkan kegÂiatan operasi pasar (OP) bahan pangan, meskipun momen Lebaran sudah lewat, sebagai upaya menstabilkan harga seÂjumlah komoditas yang masih tinggi, seperti gula, daging sapi, dan bawang merah.
Direktur Pengadaan PeÂrum Bulog Jakarta, Wahyu, menyatakan, OP bahan kebuÂtuhan pokok tersebut dilakuÂkan di seluruh pelosok IndoÂnesia, salah satunya melalui Rumah Pangan Kita (RPK).
Menurut dia, saat ini harga beberapa komoditas pangan pasca-Lebaran masih tetap tinggi. Misalnya, daging di pasÂaran umum masih di kisaran
Rp120.000 per kg, begitu juga gula tercatat seharga Rp15.000 per kg. “Alasan inilah yang membuat Bulog akan terus melakukan OP beberapa komoditas pangan di pasaran agar harga bisa turun,†kata Wahyu, di KanÂtor Bulog, Minggu(17/6/2016).
Untuk menahan laju kenaikan harga daging di pasaran, Bulog tetap menjual komoditas hasil ternak terseÂbut Rp80.000 per kg, sedangkan gula juga dijual di bawah harga pasaran, apalagi pemerintah menginginkan agar harga gula bisa turun di kisaran Rp12.500 per kg.
Wahyu menjelaskan, pihaknya masih mendatangkan daging sapi dari Australia untuk OP daging dan akan segera dijual ke pasar guna menuÂrunkan harganya yang masih tinggi.
Setidaknya, menurut dia, ada sekitar 15 kontainer daging sapi yang bakal masuk setelah Lebaran, selain itu sampai akhir tahun ini, Bulog juga akan mendatangkan 2.000 ton jeroan dalam bentuk jantung dan hati. SebaÂgian jeroan tersebut, sudah didatangÂkan selama momen puasa lalu, dan sebagian akan didatangkan pada akhir Juli dan Agustus mendatang.
Menjelang Lebaran lalu harga beÂberapa komoditas pangan strategis mengalami peningkatan drastis, seÂhingga Presiden RI Joko Widodo keÂmudian memerintahkan Perum Bulog untuk menstabilkan harga sejak minggu ke dua Mei lalu.
Komoditi pangan yang harus diÂjaga stabilitas harganya yakni beras medium, beras premium, gula, minÂyak goreng, daging sapi dan bawang merah.
Ada 82 kota seluruh Indonesia yang merupakan kota-kota pencatat inflasi, terdiri dari 232 titik pasar. Oleh karena itu untuk menjaga stabilitas harga pangan tersebut Bulog melakuÂkan operasi pasar.
Dalam operasi pasar, Bulog menjual beras medium dengan harga Rp7.900/kg, beras komersial Rp8.500/kg, gula pasir Rp13.000/kg, minyak goreng Rp12.000/kg, dagÂing Rp80.000/kg dan bawang merah Rp25.000/kg.
Data Perum Bulog hingga 27 Juni lalu, distribusi komoditas beras mediÂum sudah sebanyak 215.201 ton, beras premium/komersial 78.262 ton, bawaÂng merah Rp1.398 ton, daging sapi 2.969 ton, gula 4.426 ton dan minyak goreng 432.395 liter.
Menanggapi Bulog yang tetap menggelar OP, Ketua Persatuan PengÂgilingan Padi dan Pengusaha Beras (Perpadi) Pusat, Sutarto Alimoeso menÂgatakan, sebagai lembaga pemerintah, Bulog berfungsi untuk melakukan staÂbilisasi harga pangan di pasaran.
Apalagi sebagai negara beÂsar, produksi pangan di IndoneÂsia haruslah dikelola dengan baik dan merata di seluruh Indonesia.Sutarto menyatakan, stabilitas harga pangan menjadi tugas Bulog, selain itu, BUMN Pangan ini harus memastikan kalau stok pangan baik itu beras, dagÂing, gula merata di seluruh Indonesia. “Kalau mengandalkan pihak swasta itu tidak mungkin, pemerintah harus turun tangan melalui Bulog,†ujarnya.
Oleh karena itu, mantan Dirut PeÂrum Bulog tersebut berpesan, Bulog wajib membuat stok dan menjaga kesÂeimbangan pangan di pasaran, sehingÂga kalau ada kegagalan pasar, maka perusahaan itu harus segera mengeluÂarkan stok yang dimiliki. “Artinya, BuÂlog harus menjadi pelaksana dan perÂpanjangan tangan pemerintah untuk menjaga stabilisasi harga pangan nasiÂonal,†katanya. (Yuska Apitya Aji)
Bagi Halaman