CIBINONG, Today- DeÂwan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat menyanÂtuni keluarga Susyani (36), salah seorang yang meningÂgal dunia dalam perjalanan mudik lebaran lantaran terÂjebak macet di Tol Brebes (Brexit) beberapa waktu lalu.
Santunan diberikan penÂgurus DPP Demokrat, Didi Irawadi kepada suami menÂdiang Susyani, Irwan KhaeÂrudin (39) dan anaknya Vika Irsyani (13) dengan menyÂerahkan uang tunai Rp 30 juta hasil urunan kader partai berlambang mercy di seluruh Indonesia di kediamannya JaÂlan HM Asyari RT 05/RW 01, Kelurahan Cibinong, KecaÂmatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (22/7/2016).
“Kedepannya, kejadian seperti ini tidak boleh terjadi lagi, yakni adanya korban meninggal dalam perjalanan mudik. Kementerian PerÂhubungan, Polri dan instansi berwenang lainnya mesti lebÂih matang dalam menyiapkan fasilitas mudik,†kata Didi.
Sementara anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Demokrat, Anton Suratto mengungkapkan, dana yang berhasil dikumpilÂkan dari seluruh kader deÂmokrat di seluruh IndoneÂsia, mencapai Rp 455 juta dan akan diserahkan kepada 12 korban tragedi brexit.
“Saya kebetulan di Komisi V membidangi urusan transÂportasi, telah berkomuniasi dengan Menteri PerhubunÂgan. Kalau terjari kemacÂetan panjang itu mesti ada jalur alternatif. Entah itu contra flow atau apalah. HaÂrus ada solusi,†kata pengÂhuni Senayan asal Bogor itu.
Sementara itu Irwan suaÂmi korban menceritakan, kronologis yang menyebabÂkan istrinua meninggal dalam perjalanan mudiknya ke kampung halamannya di PurÂworejo, pada hari Minggu, 3 Juli 2016 silam. Menurutnya, ia dan keluarga menumpang bus Rosalia Indah, yang beÂrangkat dari pool pintu Air Cibinong, sekitar pukul 13.30 WIB, menuju Jawa, masih dalam keadaan sehata. NaÂmun Senin, 4 juli sekitar puÂkul 16.00 WIB, bus berhenti untuk istirahat di salah satu rumah makan di daerah LaÂrangan Brebes. “Tapi baru beÂberapa melangkah berjalan, istri saya merasakan pusing, tidak lama kemudian istri saya jatuh pingsan,†kata Irwan.
“Setelah istri saya pingÂsan, saya yang dibantu warga membawa istri saya ke klinik di sekitar rest area. Tapi idak lama kemudian harus di ruÂjuk ke salah satu puskesmas di daerah Larangan Brebes. Tapi, sekitar pukul 17.00 WIB, saya menerima informasi dari pihak puskesmas kalau istrinya dinyatakan sudah meninggal unia,†urai dia.
Tidak pikir panjang, Irwan langsung membawa pulang istri saya ke rumahnya di KuÂtoarjo menggunakan mobil ambulan puskesmas LaranÂgan dan sampai di rumah keluarga di Purwokerto, kata dia, semua keluarga histeris Susyani pulang kampung halÂaman sudah tak bernyawa.
“Istri saya dikebumikan di TPU Ketawang, Selasa, 5 Juli lalu. Bantuan yang kami terima ini, tidak akan bisa menggantikan istri saya. Tetapi saya masih bersyuÂkur masih ada yang peduli dengan kami,†pungkasÂnya. (Rishad Noviansyah)
Bagi Halaman