Untitled-11PT Sayaga Wisata Kabupaten Bogor bakal mengelola tempat wisata pemandian air panas di Desa Cogreg, Kecamatan Parung, usai masa sewa Pemkab Bogor dengan PT Supra Pirani Wisata Ria kedaluwarsa.

Oleh : Rishad Noviansyah
[email protected]

100 persen, kita siap mengelola Tirta Sanita. Bahkan, untuk menarik lebih banyak wisatawan datang, kita akan menambah berbagai area permainan ke­luarga,” kata Direktur Utama PT Sayaga Wisata Supriya­di Jufri, Jumat (22/7/2016).

Tirta Sanita, kata dia, meru­pakan aset milik Pemerintah Kabupaten Bogor sudah di­incar sejak dirinya dipercaya menjabat direktur utama. “Tirta Sanita dengan obyek wisata pemandian air panas yang akan kita kelola secara profesional,” tambahnya.

Menurutnya, ketika obyek wisata itu dikelola Sayaga Wisata, semua karyawan yang sebelumnya dipeker­jakan PT Supra Pirani Wisata yang memenuhi kualifikasi, tetap akan dipekerjakan se­bagai karyawan PT Sayaga Wisata. “Pokoknya tidak ada PHK, mereka akan kita pakai, karena sudah ber­pengalaman,” tegasnya.

BACA JUGA :  Nobar Timnas Garuda Muda di Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto: Doakan Skuad Besutan Shin Tae-yong Lawan Irak dan Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor, Tohawi Husnullah mendukung, bila PT Sayaga Wisata mengelola obyek pemandian air panas. “Tujuan kita membentuk BUMD pariwisata itu untuk mengelola tempat-tempat wisata yang asetnya milik Kabupaten Bogor dan kami sangat setuju Tirta Sanita pengelolaannya diambil Say­aga Wisata,” kata Anggota DPRD asal Desa Cogreg itu.

Menurut Tohawi, jika Tirta Sanita dikelola BUMD, ada kemungkinan pemasu­kan ke kas daerah kian besar. “Tirta Sanita itu kan tinggal dipoles sedikit, karena dari sisi pasar obyek wisata itu su­dah dikenal luas masyarakat, tak hanya dari Kabupaten Bogor saja, tapi juga dae­rah lain semisal Depok dan Tangerang. Ini terbukti, saat libur Idul Fitri pengunjung­nya membludak,” ungkapnya.

Selain PT Sayaga Wisata, dua pemerintahan desa di Kecamatan Parung, yakni Bojong Indah dan Cogreg pun berniat mengelola obyek wisata tersebut “Hasil penga­matan kami, meski berada di perkampungan tempat wisata yang mengandalkan sumber air panas alami itu tak pernah sepi. Sayangnya, kontribusi yang diberikan pengelola ke­pada dua desa di sekitar lokasi sangat minim,” ujar Kepala Desa Bojong, Indah Samino.

BACA JUGA :  PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar di Pilkada 2024

Hal senada dikatakan Ke­pala Desa Cogrek Suherdi, ia mengungkapkan, bila penge­lolaan taman wisata itu dis­erahkan ke pemerintah desa, selain membantu mengem­bangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pemerintah Kabupaten Bogor, sebagai pe­milik lokasi, bakal mendapat­kan keuntungan lebih besar lagi. “Baik kami maupun Pemerintah Desa Bojong In­dah, sekarang ini menunggu keputusan dari Bupati Nurhay­anti, soal masa depan pengelo­laan kawasan wisata itu,” ka­tanya.

(Rishad Noviansyah)

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================