Untuk menarik minat pembeli, penjualnya memasang pelantang suara di atas kap mobil pick-up. BuÂnyinya kadang hasil rekaman nyanyÂian tentang tahu bulat, atau suara penjualnya yang menjajakan sambil mobil berkeliling. “Kalau kami biÂasanya berjualan dari pagi sampai sore pulang,†ujarnya. Penjual lain ada yang berkeliling sampai malam hari.
Menurut Suryana, penjual tahu bulat merupakan kelompok dari beberapa pemilik yang menyebar. Di kelompoknya yang beroperasi di wilayah timur Bandung, terdiri dari 10 armada mobil. Pemiliknya, Soleh mengatakan, total ada sekitar 30 armada tahu bulat yang tersebar di Bogor, Sentul, Jonggol, CileungÂsi, Sukabumi, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, hingga WonoÂsobo.
Soleh mulai berjualan sejak 2011 di Cilacap dan merintis denÂgan mobil keliling di Bandung pada 2012. Belakangan penjualÂnya yang kebanyakan asal Ciamis bertambah banyak. “Pabrik tahu bulat sekarang ada lebih dari 10, agennya lebih dari 50 di Ciamis,†ujarnya. Meskipun persaingan semakin ketat, kata Soleh, penÂjualan tahu bulat masih stabil karena peminatnya juga bertamÂbah banyak.(Yuska Apitya/dtk)