PYONGYANG TODAY– Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Ho, mengatakan bahwa kepuÂtusan negaranya untuk kembali melakukan uji nuklir tergantung pada sikap Amerika Serikat.
“Uji coba nuklir tambaÂhan tergantung pada posisi Amerika Serikat,†ujar Ri di sela pertemuan ASEAN di Laos seperti dikutip kantor berita Korea Selatan, Yonhap, Selasa (26/7).
Bagaimana pun, kata Ri, AS sebenarnya sudah menghanÂcurkan kemungkinan semenanÂjung Korea yang bebas dari nukÂlir. Sejak Pyongyang melakukan uji coba nuklir keempatnya pada Januari lalu, AS beberapa kali menerapkan sanksi tamÂbahan, termasuk dengan meÂmasukkan pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, ke dalam daftar hitam.
Meskipun didera sanksi, Korut diperkirakan akan tetap melaksanakan uji coba nuklir kelima kapan pun. Namun, Ri memastikan bahwa Korut meruÂpakan negara yang bertanggung jawab atas nuklirnya. Korut tiÂdak akan menggunakan senjata atom keculai jika terancam.
“Kami tidak akan sembaÂrangan menggunakannya tanpa ada ancaman substantif, kecuali kami diancam oleh invasi oleh negara berkekuatan nuklir lainÂnya,†ucap Ri.
Ri juga mengatakan bahwa Kim sudah meminta perjanjian damai baru dengan AS untuk menggantikan kesepakatan gencatan senjata pada akhir Perang Korea tahun 1953. KoÂrut juga meminta penarikan semua pasukan dan peralatan AS dari Korsel. “Ini, kami yaÂkin, merupakan satu-satunya jalan,†kata Ri.
Menanggapi pernyataan Ri, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Elizabeth Trudeau, kembali menegaskan agar KoÂrut mengambil langkah konkret untuk memenuhi obligasi inÂternasionalnya, merujuk pada komitmen Pyongyang untuk menghentikan program senjata nuklir. “Kami meminta Korut untuk menahan aksi dan retoÂrika yang dapat mengguncang kestabilan di kawasan,†katanya. (Yuska Apitya/net)
Bagi Halaman