LOSANGELES TODAY– Ima Matul, perempuan kelahiran Indonesia, terperangkap di Los Angeles, Amerika Serikat, kareÂna menjadi korban penyelunduÂpan manusia, pada 1997.
Kini, Selasa (27/7/2016), ia berdiri di panggung Konvensi Partai Demokrat, menuturkan kekagumannya kepada Hillary Clinton yang kini digadang menÂjadi calon presiden AS.
“Saya tidak pernah membayÂangkan dapat berdiri di pangÂgung yang sama dengan banyak pemimpin hebat dan visioner. Saya tumbuh di desa yang misÂkin di Indonesia,†ujar Ima memÂbuka kisahnya, kemarin.
Pada tahun 1997 dia dibawa ke Los Angeles dengan iming-iming janji diberi pekerjaan seÂbagai pengasuh. Demi kehiduÂpan yang lebih baik, Ima yang saat itu berusia 17 tahun pun berangkat. “Namun ternyata, saya menghabiskan tiga tahun selanjutnya di tempat perbudaÂkan dan disiksa,†tutur Ima.
South China Morning Post memberitakan bahwa selama bekerja di rumah majikan yang menjadikannya budak, Ima diÂpaksa bekerja selama 18 jam seÂhari, mulai dari memasak, berÂbenah, hingga mengasuh anak.