NEW DELHI TODAY– Banjir parah melanda wilayah India dan Nepal yang saling berÂbatasan. Sedikitnya 58 orang tewas di Nepal dan lebih dari 1,6 juta warga terdampak banÂjir di India.
Disampaikan pejabat Kementerian Dalam Negeri Nepal, Yadav Koirala, sepÂerti dilansir Reuters, Kamis (28/7/2016), bahwa sejumlah desa di wilayahnya dilanda banjir bandang yang diwarnai tanah longsor. Koirala menyeÂbut sedikitnya 58 orang tewas dalam dua hari terakhir.
Koirala menyebut, lebih dari 2 ribu rumah hancur akibat bencana alam itu. SeÂdangkan sekitar 20 orang dilaporkan hilang. Situasi di Nepal semakin parah denÂgan robohnya jembatan SunÂgai Tinau di kota Butwal. Jembatan itu ambruk usai aliran sungai yang meluap, mengikis fondasi jembatan. Kantor prakiraan cuaca India memprediksi hujan deras terÂus mengguyur untuk 48 jam ke depan. Wilayah Assam yang dikenal sebagai area perkebuÂnan teh, menjadi wilayah palÂing terdampak banjir di India. Otoritas India menyebut ratuÂsan rumah terkubur longsor dan salah satu taman nasional nyaris tenggelam.
Banjir dan tanah longÂsor tergolong biasa melanda wilayah India dan Nepal seÂlama musim penghujan pada Juni-September. Setiap tahunÂnya, jumlah korban tewas mencapai ratusan orang.
“Situasinya berubah dari buruk menjadi semakin buÂruk sejak Selasa (26/7) dan lebih dari 1 juta orang diÂevakuasi ke kamp pengungÂsian,†terang Menteri SumÂber Daya Air untuk wilayah Assam, Keshab Mahanta. Sungai Brahmaputra dan anak-anak sungainya meluap, dikhawatirkan akan berdamÂpak pada separuh dari 32 distrik yang ada di sepanjang aliran sungai. Untuk wilayah Assam, polisi dan petugas peÂnyelamat setempat melaporÂkan sedikitnya 12 orang tewas tenggelam, dalam beberapa hari terakhir.
Wilayah Assam memiliki lima taman nasional, termasuk Taman Nasional Kaziranga, yang merupakan rumah bagi dua pertiga populasi badak bercula satu di dunia. “Lebih dari 80 persen taman (nasiÂonal) digenangi air,†sebut peÂjabat kehutanan setempat, SuÂvasis Das.(Yuska Apitya/dtk)
Bagi Halaman