Untitled-12KERUSUHAN massa terjadi di Tanjungbalai Sumatera Utara Sabtu (30/7) dinihari, merembet ke sejumlah daerah. Muspida Kabupaten Bogor langsung bergerak cepat.

Majelis Ulama In­donesia (MUI) Kabupaten Bo­gor mengapre­siasi langkah cepat yang dilakukan Koramil Kecamatan Ciampea, Kabu­paten Bogor yang terus men­jaga kondusivitas kerukunan umat beragama. Termasuk menjaga tempat-tempat iba­dah etnis Tionghoa, seperti penjagaan terhadap Vihara Ho Tek Bio yang berada di Pasar Lama, RT 02/02, Desa Ciam­pea, Kecamatan Ciampea.

“Ini bagus dan bisa dicon­toh oleh wilayah lain di Kabu­paten Bogor agar tetap menja­ga kondutivitas. Keberagaman adalah aset bangsa ini sehing­ga perlu terus dijaga oleh kita semua,” kata Ketua MUI Kabu­paten Bogor KH Ahmad Mukri Adji, Minggu (31/7).

BACA JUGA :  Halalbihalal IWAPI Kota Bogor, Hery Antasari: Ciptakan Pengusaha Tangguh

Menurut Mukri, selain aparat keamanan, masyarakat yang di wilayahnya terdapat tempat ibadah agama lain juga harus menghormati dan menja­ga keharmonisan. Jangan cepat terpancing oleh isu-isu yang be­lum tahu kebenarannya.

“Dengan saling menghor­mati, Insya Allah tidak akan pernah ada percecokan. Kami dari MUI terus mensosialisasi­kan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak ter­pancing. Alhamdullilah di Ka­bupaten Bogor masyarakatnya sudah sangat memahami,” ka­tanya.

Sementara itu, Danramil 2114/Ciampea Kapten Arm Endang Lili mengatakan, pihaknya terus memantau dan menjaga tempat ibadah masyarakat Tionghoa yang be­rada di wilayah Koramil Ciam­pea. Saat ini kondisi di daerah ini dalam keadaan aman dan terus dimonitor oleh Babinsa.

BACA JUGA :  Nobar Timnas Garuda Muda di Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto: Doakan Skuad Besutan Shin Tae-yong Lawan Irak dan Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

“Koramil sebagai aparat teritorial kewilayahan selalu memonitor, serta memantau wilayah dan kondisi sosial setiap saat,” katanya.

Dijelaskan Endang, pen­jagaan tempat ibadah ini merupakan intruksi langsung dari Kodim 0621 Kabupaten Bogor, untuk memonitoring agar tidak ada provokasi yang menimbulkan perusakan tem­pat ibadah.

“Kami melakukan penjag­aan ini hingga waktu yang tidak ditentukan,” tutur Endang. (Abdul Kadir Basalamah/ib)

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================