Untitled-4BOGOR, TODAY—Ribuan warga Kota Bogor pagi kemarin mengi­kuti Aksi Hijau Nusantara (AHN) 2016. Kegiatan itu digelar untuk mengingatkan kepedulian ma­syarakat akan lingkungan. Keg­iatan itu digelar di area Car Free Day Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bogor, Minggu (31/7/2016).

Turut hadir Menteri Lingkun­gan Hidup dan Kehutanan Dr Siti Nurbaya Bakar, Walikota Bogor Dr Bima Arya, dan Rektor IPB Prof Dr Herry Suhardiyanto. Ri­buan masyarakat Bogor tampak antusias melakukan aksi “Beber­sih Bogor” itu. Mereka berbon­dong memungut sampah, mema­sang dan memperbanyak tong sampah di area publik, hingga melakukan penanaman pohon dan membuat biopori.

“Saya berharap langkah ini jadi langkah yang terus ber­langsung sebagai penanganan kepedulian lingkungan untuk menangani grand issuepencema­ran lingkungan,” ucap Menteri

LHK Siti Nurbaya, Minggu (31/7/2016).

“Langkah operasi bersih plastik ini harus diikuti oleh beberapa kota, dan akan lebih baik jika seluruh ma­syarakat kota mau ada kegiatan ini,” imbuhnya.

Sementara penggagas Aksi Hijau Nusantara 2016, Bambang Hendroyo­no yang juga Ketua Himpunan Alumni IPB mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan mengadvokasi masyarakat agar menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. “AHN (Aksi Hijau Nusan­tara) merupakan program kerja sama Kementerian Kehutanan dan Lingkun­gan Hidup, Pemda Kota Bogor dan Himpunan Alumni IPB yang bertujuan mengajak masyarakat untuk mener­apkan gaya hidup ramah lingkungan sekaligus mensosialisasikan tata cara pengelolaan sampah melalui gerakan Reduce-Reuse-Recycle,” ujar Bam­bang Hendroyono.

BACA JUGA :  Awas! Ternyata Ini 5 Sayuran Yang Megandung Tinggi Gula

Selain kegiatan Bebersih Bogor aksi pungut sampah plastik dan aksi menanam pohon, ada pula AHN Expo yang menampilkan berbagai produkhandmade daur ulang dari sampah plastik dan kaleng hasil karya ibu-ibu PKK dari sekitar Bogor. Se­lain itu, kegiatan Aksi Hijau Nasional itu juga diramaikan Artis Lingkungan Hidup, Nugie.

Sampah plastik dianggap masih menjadi problem serius di Indonesia. Jumlah sampah plastik yang signifikan berdampak besar terhadap kerusakan lingkungan.

Menteri Siti Nurbaya mengatakan, masih ada 9,5 miliar sampah plastik di Indonesia. “Di kita sampah masih sangat bermasalah termasuk sampah plastik, diperkirakan ada 9,5 miliar sampah plastik dalam satu tahun dan itu sangat merusak,” ucapnya.

Menteri Siti juga mengungkapkan daya urai plastik yang lama menjadi­kannya sebagai sampah yang berba­haya. Diperkiran sampah plastik baru bisa terurai dengan tanah setelah 400 tahun. “Plastik kenapa berbahaya, karena tidak bisa terurai ketika berada di alam dan diperkirakan mengurain­ya selama 400 tahun,” imbuhnya.

Tidak hanya di Indonesia, sampah plastik ini juga menjadi masalah serius bagi dunia. Sampah plastik juga memi­liki dampak rusak yang signifikan bagi ekosistem laut bahkan manusia. “Kita juga tahu tidak hanya di Indonesia, di dunia juga sampah jadi masalah yang paling berbahaya adalah sampah kan­tong plastik kresek yang masuk ke laut kemudian di makan ikan kemu­dian dia jadi debry dan butiran halus, unsur hara, masuk ke dalam tubuh manusia juga ketika ikan dimakan,” tegasnya.

BACA JUGA :  Menu Makan Malam Spesial dengan Ikan Kembung Masak Santan yang Gurih dan Maknyus

Karena itu, Siti Nurbaya mengim­bau agar masyarakat mau operasi bersih plastik agar problem sampah perlaham bisa teratasi. Selain itu, Siti juga mengapresiasi masyarakat yang memiliki kreasi daur ulang sehingga bisa mengolah sampah menjadi ses­uatu yang bernilai. “Saya berterima kasih juga ya, masyarakat kita punya kreasi yang banyak. Ada aksi daur ulang kayu bekas, plastik bekas dan besi bekas, segala macam yang bagus dan bernilai,” imbuhnya.

Beberapa waktu lalu pemerintah pernah memberlakukan plastik ber­bayar guna menekan penggunaan plastik. Kebijakan plastik berbayar itu diuji coba sejak 21 Februari hingga 31 Mei 2016, namun usai evaluasi KLHK kembali memperpanjang kebijakan itu hingga turunnya Peraturan Pemer­intah (Permen) baru terkait penggu­naan kantong plastik.

(Abdul Kadir Basalamah|Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================