Untitled-14BOGOR TODAY– Di hadapan siswa dan siswi SMP N 2 Bogor, dan Wa­likota Bogor Bima Arya memberikan kunci jawaban keberhasilan. Bima mengingatkan bahwa kemampuan otak bukanlah satu-satunya jawaban yang akan mengantarkan kepada ke­berhasilan. Tetapi kuncinya adalah semangat, optimisme dan karak­ter. “Kalian adalah generasi dengan jutaan kesempatan dan peluang, jan­ganlah hanya menjadi generasi yang biasa-biasa saja tapi jadilah generasi yang luar biasa.” tegas Walikota Bo­gor Bima Arya saat menjadi inspek­tur upacara bendera di SMP Negeri 2 Kota Bogor, Senin (1/8/2016).

Pada kesempatan tersebut Bima memotivasi para siswa untuk men­contoh kemenangan Kota Bogor yang terpilih menjadi The Most Lovable City 2016. Bima berharap dengan kemenangan itu semoga ini mampu memberi motivasi, se­mangat dan optimisme yang akh­irnya membuat Kota Bogor mampu memenangi ajang ini.

BACA JUGA :  Hardiknas 2024, Great Edunesia Soroti Perubahan Pendidikan di Indonesia

Selain semangat dan opti­misme, karakter juga menjadi hal yang penting, tegas Bima. Bima menegaskan bahwa hanya orang yang memiliki karakter yang akan menang.“Kemampuan otak tidak se­lalu mendominasi seseorang untuk sampai ke puncak, namun semangat dan optimisme mampu membawa kita ke puncak. Jika tiba saatnya nanti kalian akan merasakannya. Seperti halnya alumni SMP N 2 yang sukses, contohnya Lurah Pabaton dan Sekcam Bogor Tengah,” beber Bima.Dalam kesempatan itu Bima mengingatkan para siswa dan siswi efek penggunaan gawai atau gadget. Dahulu, Bima mengingat betapa su­litnya mencari dan mendapatkan informasi.

Berbeda dengan sekarang, di mana semua orang dapat dengan mudah mengakses informasi. Bah­kan hanya dari genggaman tangan, informasi mudah didapat. “Banyak manfaat luar biasa yang bisa kalian peroleh. Tapi sisi mudharatnya juga tidak kalah luar biasa, kini tergan­tung kalian semua. Masa depan ka­lian ada digenggaman kalian,” ingat Bima.

BACA JUGA :  Hardiknas 2024, Great Edunesia Soroti Perubahan Pendidikan di Indonesia

Terkait Game Pokemon Go yang sedang booming, Bima mengin­gatkan boleh bermain asal jangan lupa waktu. Bima berpesan agar senantiasa berhati-hati. Bima meng­ingatkan, banyak yang tidak sadar akan bahaya memainkan game, karena mampu merusak karakter, kepribadian dan otak. Selain efek tersebut, lanjut Bima, efek bermain game banyak anak-anak yang tidak bisa membedakan dunia nyata dan maya.

”Mata juga jadi faktor yang ha­rus diperhatikan karena kecanduan game, banyak anak-anak usia seko­lah yang mengalami mata minus,” jelas Bima.(Yuska Apitya/*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================