Untitled-12CIBINONG TODAY– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupat­en Bogor melarang 10 calon jemaah haji (calhaj) setem­pat berangkat ke Tanah Suci. Mereka tidak diperkenankan pergi karena sedang hamil, rawat jalan, dan gangguan ke­jiwaan.

“Aturan pusat saat ini te­gas. Semisal untuk calhaj yang cuci darah, tidak diperkenan­kan menjalankan ibadah haji. Calhaj harus cuci darah satu minggu dua kali. Tidak boleh, kapan ibadahnya jika begitu,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Camalia W Sumaryana, kemarin.

Bekas Dirut RSUD Ciawi itu menegaskan, aktivitas ibadah haji sangat padat, se­hingga calhaj berpenyakit kronis dikhawatirkan tak mampu menjalani ibadah sesuai jadwal. Sementara bagi yang dinyatakan sehat, Camalia mengimbau agar me­nerapkan pola hidup bersih dan sehat. “Latihan banyak jalan sejak sekarang. Untuk Kabupaten Bogor, tahapan pemeriksaan kesehatan cal­haj sudah dilakukan, terakhir di UPT Puskesmas Sukaraja,” tegasnya.

BACA JUGA :  Lepas Khafilah Kabupaten Bogor Ikuti MTQ Tingkat Jabar, Pj. Bupati Bogor Ingin Para Khafilah Mampu Bumikan Al-Quran di Bumi Tegar Beriman 

Sedangkan, dari total 2.817 calhaj, Dinkes Kabu­paten Bogor menjaring satu calhaj yang mengalami gang­guan jiwa.

Terpisah, Dinas Keseha­tan Kota Bogor terus beru­paya menekan calhaj yang berpenyakit kronis. Berbagai cara dilakukan seperti men­dampingi pengobatan para calhaj tersebut.

“Selama penyakit itu memang masih bisa diobati maka kita obati, dan berang­kat. Kita juga tahu mana yang bisa berangkat mana yang tidak. Kita sudah jelas­kan, ada beberapa penyakit kronis yang masih boleh be­rangkat karena bisa diobati,” ujar Kepala Dinkes Kota Bo­gor, Rubaeah.

BACA JUGA :  DPRD Kota Bogor Sampaikan Hasil Pengawasan Pembangunan dan Penjaringan Aspirasi Masyarakat

Dari 699 calhaj asal Kota Bogor, beberapa menderita penyakit kronis. Namun Ru­baeah memastikan mereka masih bisa berangkat ke Tanah Suci karena masih dapat ditangani. “Seperti penyakit jantung dan hi­pertensi, masih bisa. Ke­cuali TBC yang memang harus ditunda keberangka­tannya,” kata dia.

Untuk calhaj berpenyakit kronis yang akan berangkat 17 Agustus nanti, Rubaeah sudah mengimbau untuk membawa obat–obatan sendiri. Dinkes Kota Bogor pun menyiapkan tenaga medis yang didatang­kan untuk mencek kesehatan calhaj selama perjalanan iba­dah.(Yuska Apitya/bs)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================