BOGOR,TODAY – SSB Ciray harus kembal dengan tangan hampa setelah gagal menÂembus Grand Final Piala Menpora U-11 tahun. Setelah dalam babak semifinal keÂmarin harus mengakui keÂunggulan SSB Kabomania leÂwat adu penalty (2-3). Dalam waktu normal kedua tim bermain imbang tanpa gol.
“Kami minta maaf, kareÂna kami gagal tembus partai final. SSB Ciray harus puas dengan predikat juara tiga bersama dengan tim dari Kota Depok,†ujar Head Coach SSB Ciray U-11, MuÂlyono.
Mulyono mengatakan dalam pertandingan semiÂfinal yang digelar di StadiÂon Padjajaran Kota Bogor, para pemain SSB Ciray yang dikomandoi Malik Hasan PeÂlupessy sebenarnya mampu mengimbangi para pemain Kabomania yang sering tamÂpi di ajang Liga Kompas dll.
Lebih lanjut, kata MuÂlyono, apapun yang diraih SSB Ciray dalam Festival kali ini akan jadi bahan evaluÂasi dan motivasi kedepan supaya SSB Ciray bisa lebih berjaya dan meraih presÂtasi yang bagus di berbagai event festival SSB.
Sementara itu, WahyuÂdin, Kepala Sekolah SSB Ciray mengatakan hasil yang diraih anak asuh MuÂlyono dalam Piala MenpoÂra ini sudah sangat bagus. Apalagi saat di babak semiÂfinal, SSB Ciray mampu menumbangkan wakil tuan rumah Putra Pakuan denÂgan skor 2-1.
“Masuk Semifinal dan juara tiga bersama sudah sangat bagus bagi kami. Karena lawan yang kami hadapi selama ini memang punya jam terbang di kanÂcah sepakbola usia dini,†bebernya.
Wahyudin menambahÂkan, hasil yang didapat SSB Ciray U-11 tahun di ajang Piala Menpora kali ini akan jadi evaluasi bagi manageÂmen SSB Ciray yang berÂmarkas di Bekang Kostrad Cibinong.
Dalam konteks yang sama, Juman Pelupessy, salah satu pelatih yang ada di SSB Ciray menegaskan prestasi dan penampilan para pemain SSB Ciray dalam ajang Piala Menpora kali ini sebenarnya sangat bagus.
“SSB Ciray hanya kalah dari Kabomania lewat adu penalty. Anak anak sudah bermain bagus dan mampu menahan imbang tanpa gol. Itu prestasi yang sangat baÂgus bagi SSB Ciray. Karena Kabomania sudah punya jam terbang yang bagus,†tegas Juman. (Imam)
Bagi Halaman