CIGUDEG, TODAY — Sejak digulirkannya program banÂtuan rehab untuk rumah tidak layak huni (RTLH), hingga saat ini, masih banyak keluhan dari warga miskin yang tinggal di barat Kabupaten Bogor, kareÂna belum tersentuh bantuan tersebut.
Salah satunya Eti (65) warga Kampung Sijerai, Desa CiguÂdeg, Kecamatan Cigudeug, Kabupaten Bogor, terpaksa tinggal di rumah kontrakan, karena gubug reot berukuran 5 x 6 meter miliknya nyaris roÂboh akibat dimakan usia.
“Saya takut rumah saya ambruk saat kami sekeluarga sedang tidur. Untuk itu, saya sekeluarga memilih mengonÂtrak rumah tetangga agar kami bisa tidur nyenyak dan tidak merasa was – was,†kata Eti.
Nenek dengan satu cuÂcuk itupun kecewa dengan pemerintah. Dia hanya bisa mengelus dada saat warga lain mendapat bantuan rehab rumah. “Saya kecewa denÂgan Kepala Desa seolah tutup mata dengan kondisi rakyatÂnya yang miskin. Padahal dulu saat kampanye, janjinya akan mensejahterakan rakyat,†tuÂturnya.
Tidak jauh dari rumah Eti, nasib serupa juga dialami Asep (50). Guru ngaji itupun betcerÂita, setiap kali anak didiknya ngaji, ia selalu khawatir denÂgan kondisi rumahnya yang butut menimpa muridnya.
“Beberapa tahun lalu, perÂnah datang ke rumah saya dari RW setempat, minta data dan ambil gambar rumah unÂtuk didata agar mendapatkan bantuan program RTLH. Tapi, hingga kini bantuan itu tidak pernah saya terima,“ tutup Asep.
Pihak Desa Cigudeg pun tak ingin memberikan komentar. Kantor desa yang terlihat tak nampak adanya kesibukan itu, tak satu orang pegawai pun yang memberikan koÂmentar. Bahkan Kepala Desa pun tak menjawab telepon maupun pesan singkat dari wartawan koran ini. (Iman R Hakim|konstributor)
Bagi Halaman