Sebelumnya, survei Price­waterhouse Coopers melan­sir, eksekutif asuransi di In­donesia optimis memprediksi pertumbuhan positif industri asuransi di tahun ini. Seban­yak 50 persen responden bilang, pertumbuhan bisnis asuransi nasional akan tum­buh mencapai 20 persen. Se­mentara, 16 persen responden lainnya memperkirakan, per­tumbuhan bisnis asuransi ti­dak akan lebih dari 10 persen.

“Pendapat tentang per­tumbuhan masih optimis. Meskipun, baru-baru ini eko­nomi mengalami perlambatan dan pasar investasi mengala­mi masa sulit di tahun lalu,” ujar David Wake, Financial Services Leader PwC Indone­sia, kemarin.

BACA JUGA :  Kecelakaan Pemotor Tewas Mengenaskan Tergeletak di Jalan Poros Trans Sulawesi, Korban Tabrak Lari

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mempre­diksi, bisnis asuransi yang bergerak di sektor produktif akan lebih cemerlang tahun ini. Hal ini sejalan dengan pro­gram pembangunan proyek infrastruktur yang tengah di­genjot pemerintah.

Julian Noor, Direktur Ekse­kutif AAUI mengungkapkan, potensi bisnis sektor ini ter­cermin dari meningkatnya pertumbuhan premi asuransi di segmen maritim, seperti asuransi kerangka kapal, asur­ansi pengangkutan, permesin­an, asuransi kredit, termasuk penjaminan.

BACA JUGA :  Sah jadi WNI, Maarten Paes Target Main di Piala Dunia 2026

Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) optimistis, asuransi jiwa nasional bisa tumbuh 20 persen hingga akhir tahun nanti. Pertumbu­han positif akan terjadi di pre­mi bisnis baru maupun premi lanjutan.

(Yuska Apitya/cnn)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================