Untitled-2Oleh : ALFIAN MUJANI
[email protected]

The Gunners masih belum bisa menyudahi puasa titel liga sejak kali terakhir menjuarainya pada 2003–04 silam, kendatipun secara rutin selalu dianggap jadi salah satu penantang.

Musim 2015-16 lalu justru Leicester City yang di luar dugaan tampil sebagai kampiun, dengan Arsenal fi­nis di posisi kedua terpaut 10 angka dari The Foxes. Ini men­jadi posisi finis tertinggi ‘Gudang Peluru’ sejak menempati posisi serupa pada 2004–05.

BACA JUGA :  Rio Ditemukan Tak Sadarkan Diri di Cidereum, Diduga Karena Kelelahan

Menyongsong musim 2016-17, Arsenal seperti biasa digadang-gadang sebagai salah satu tim yang akan mera­maikan perebutan titel. Pertan­yaannya adalah seberapa jauh tim besutan Arsene Wenger itu mampu me­langkah memelihara persaingan.

Dengan Wenger memasuki tahun terakhir kontraknya, yang akan bera­khir pada Mei 2017,

para penggemar Arsenal tentu menantikan musim “yang beda”; bukan cuma jadi salah satu unggulan di awal musim tapi juga bisa terus sampai akhir musim atau sekaligus juara. Dalam kiprahnya di Arsenal, salah satu kritikan yang di­arahkan ke Wenger adalah kurangnya aktivitas di bursa transfer. Ia setidaknya sudah berusaha jadi “beda” dalam perekrutan nama besar beberapa musim terakhir, musim ini ada pemain inter­nasional Swiss Granit Xhaka.

BACA JUGA :  Kecelakaan Pemotor Tewas Mengenaskan Tergeletak di Jalan Poros Trans Sulawesi, Korban Tabrak Lari

Masalah konsistensi juga acapkali dinilai jadi sandun­gan Arsenal dalam usahanya mengakhiri puasa gelar di liga. Ini pun tercermin dalam lajunya musim lalu.

============================================================
============================================================
============================================================