Salah tafsir atas tangis dan senyum orang dewasa akan menjadikan sang penafsir itu sebagai korban yang sangat mungkin terjatuh dalam derita.
Soal ketulusan dan tampil apa adanya, orang dewasa harus banyak belajar dari kehidupan anak kecil. Ketulusan performa anak kecil membuat kita bisa menikmati kehidupan.
Tak ada kebencian yang berabad, tak ada permusuhan yang menahun, tak ada dendam tujuh turunan. Persahabatan selalu terjalin antar anak kecil, walau sempat bertengkar dan berkelahi. Damai bukan lagi sebagai impian. Tidak demikian dengan kehidupan orang dewasa, bukan?
============================================================
============================================================
============================================================