JAKARTA TODAY– Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menutup pendaftaran calon indeÂpenden yang akan berÂtanding dalam PemiliÂhan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2017 mendatang.
“Bisa kami simpulkan, Pilkada Jakarta 2017 tanpa calon independen,†kata KetÂua KPUD Jakarta Soemarno di kantornya, Senin (8/8.2016).
Menurut Soemarno, seÂlama masa pendaftaran di KPU pada 2-7 Agustus 2016, dari delapan pasangan calon yang mendaftarkan diri, tidak ada satupun pasangan calon yang memenuhi syarat calon independen. Salah satunya adalah pasangan Ichsanuddin Noorsy dan Achmad Daryoko yang mendaftar pada Minggu siang, 7 Agustus 2016.
Soemarno menjelaskan, petugas KPU Jakarta di Jalan Salemba Raya, Jakarta Timur, itu hingga tengah malam langsung menghitung jumlah dukungan yang dibawa Ichsanuddin saat mendaftar.
Hasilnya, pasÂangan IchsanudÂdin Noorsy dan Achmad Daryoko hanÂya mampu menyerahÂkan 19.505 Kartu Tanda Penduduk dukungan. SedanÂgkan syarat untuk calon indeÂpenden harus mengÂumpulÂkan 532 ribu KTP dukunÂgan. “Kami sudah verifi-
kasi administrasi. Dukungan terhadap mereka kurang seÂhingga ditetapkan tidak lolos untuk maju dalam pemilihan mendatang,†ujar Sumarno, seÂraya menambahkan, IchsanuÂddin juga tidak menyerahkan berkas dukungan dalam benÂtuk soft file sehingga pendafÂtarannya ditolak.
Selain Ichsanuddin-AchÂmad, ada sejumlah pasangan lain yang juga mendaftar. Yaitu pasangan Ahmad TauÂfik dan Mujtahid Hashem, pasangan Rusli Ibrahmin dan Sumarti Yasmun, pasanÂgan Muhammad Rifky dan Balia Reza Maulana, serta pasangan Jamaludin dan ArÂwyn Rustam Effendi. Namun semuanya ditolak KPUD JaÂkarta karena persyaratan duÂkungannya tidak cukup.
Selain itu, ada pula bakal calon gubernur yang mendafÂtar melalui jalur independen, tapi tidak memiliki pasangan bakal calon wakil gubernur. Mereka adalah Arnauldy AmÂinullah, Erwan, dan Sukimin. “Ini otomatis langsung ditoÂlak. Masak maju sebagai jomÂblo,†ucap Sumarno. “Ada juga yang datang bawa KTP dia sendiri, tapi berkas 500 ribu KTP dukungan enggak ada,†sambungnya.
Dengan ditutupnya pendaftaran untuk calon indeÂpenden, KPUD akan memperÂsiapkan diri untuk membuka pendaftaran calon gubernur Jakarta dari jalur partai politik. Pendaftaran calon dari jalur partai dibuka pada 21-23 SepÂtember 2016.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak takut menghadapi koÂalisi besar yang tengah diranÂcang sejumlah partai untuk menantang dirinya pada PeÂmilihan Kepala Daerah (PilkaÂda) 2017. “Enggak masalah, mau kumpulin semua partai aku enggak takut. Waktu aku independen kamu kira menÂtalku seperti apa? Mental saya waktu itu, independen lawan semua partai. Eh, engÂgak tahunya ada tiga partai, teman akarnya, sama-sama kenal mereka langsung duÂkung,†kata Ahok, kemarin.
Pertemuan dengan tujuh partai itu tengah berlangsung siang ini di sebuah restoran di Jalan Cik Ditiro Nomor 35 Menteng Jakarta Pusat. DelaÂpan partai politik itu yakni PDI Perjuangan, Partai GerÂindra, PAN, PKS, PKB, PPP, dan Partai Demokrat.
Jika tercapai kesepakatan berkoalisi, Ahok bakal mengÂhadapi koalisi besar itu berÂsama partai pengusungnya yakni Partai Hanura, NasDem, dan Partai Golkar. Ahok meÂnyebut tiga partai yang menÂdukungnya cenderung tak ingin ada penambahan parÂtai. Gabungan tiga partai itu sudah melebihi syarat miniÂmal untuk mengajukan pasanÂgan calon yang mengharuskan memiliki 22 kursi di legislatif. Ketiga partai itu total mempuÂnyai 24 kursi di DPRD.
Adapun soal hubunganÂnya dengan PDI Perjuangan, Ahok mengaku tak ambil pusing lantaran banyak kadÂer PDIP yang menentangnya. Ahok mengatakan tak ingin ribut karena persoalan itu. “Kalau udah dibuat keputuÂsan, semua ini diam. Justru kalau enggak diputusin iniÂlah, waaah, semua manuver, berusaha mempengaruhi Ibu (Mega),†tutur Ahok.
Ahok sampai saat ini maÂsih berharap dapat berpasanÂgan dengan salah satu kader PDI Perjuangan yakni Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Berbagai cara dilakukan oleh Ahok beserta partai pendukungnya.
Partai Hanura, misalnya, minggu lalu sudah melakuÂkan pertemuan dengan PDI Perjuangan. Ahok juga semÂpat yakin Megawati bakal menggunakan hak prerogatÂifnya untuk memberikan dukungannya kepadanya. Namun, PDI Perjuangan menegaskan memiliki meÂkanisme sendiri dan mengÂgelar pertemuan dengan tujuh partai politik lain hari ini. (Yuska Apitya/cnn)
Bagi Halaman