INTIMIDASI-WARTAWANBOGOR TODAY – Pemimpin Redaksi Wartapakwan.com Tjahyadi Ermawan mengelar keterangan pers terkait kasus intimidasi terhadap wartawan magang Sandika Fadilah yang merasa diintimidasi ketika se­dang melaksanakan tugas jur­nalistiknya.

Peristiwa ini bermula dari adanya laporan warga terkait kasus bencana alam ‘longsor’ di Kampung Kandang, Desa Semplak Barat, RT 1 RW 5, Ke­camatan Kemang Kabupaten Bogor. “Saya menugaskan wartawan saya untuk terjun ke lokasi untuk meliput peristiwa tersebut,” ujar Tjahyadi.

Tjahyadi mengatakan, dirinya dan tim wartawan ti­dak menerima perlakuan dari satuan pengamanan (satpam) di lokasi proyek yang melaku­kan tindak intimidasi terhadap wartawannya.

BACA JUGA :  Hadiri Halalbihalal Kemenag, Pj Wali Kota Bogor Dititipkan Bima-Dedie Jaga Kekompakan 

“Adapun tindakan intimi­dasi yang dilakukan adalah berupa pemaksaan untuk menghapus isi dari kamera wartawan,” katanya.

Dalam kasus ini wartawan terpaksa menghapus file berupa foto karena merasa tertekan. “Saya diriung sekitar 5 orang, 2 orang berseragam satpam dan 3 orang bersera­gam pekerja proyek,” pungkas Sandika saat memberikan ket­erangan terhadap wartawan.

Beberapa kronologis yang dikatakan oleh Sandika, awal mula dirinya menghampiri lo­kasi longsor yang didapat dari laporan warga kepada pimpi­nan redaksi.

BACA JUGA :  Kota Bogor Jalankan Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR

Sesampai di lokasi dirinya langsung mengambil foto dengan bermodalkan ijin ke­pada warga setempat, namun setelah mengambil foto, ia di­hampiri oleh beberapa orang dan membawa dirinya ke­dalam sebuah tenda di lokasi proyek.

“Saya langsung di intimidasi , saya disuruh menghapus file dalam kamera , jika tidak ka­mera saya disita, ” kata Sandi­ka. (Abdul Kadir Basalamah)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================