BANDUNG, TODAY-Pelatih PERSIB, Djadjang Nurdjaman mengungkapkan bahwa ikhtiar untuk menaikkan lisensi kepelatihan sudah kerap dilakukannya tahun lalu. Namun kondisi persepakÂbolaan Indonesia yang tak menentu membuatnya kesulitan mendapatkan lisensi A AFC.
Djadjang Nurdjaman menjadi soÂrotan saat ini karena lisensi kepelatiÂhan yang dipegangnya masih B AFC. Sementara regulasi mengharuskan semua pelatih tim yang ikut TSC 2016 Presented by Indosat Ooredoo miniÂmal harus A AFC.
“Usaha saya saat tahun lalu mengiÂkuti lisensi itu, tapi pembekuan kemaÂrin salah satu imbasnya. Akibatnya sepÂerti ini,†bebernya Djadjang.
Usahanya saat pembekuan PSSI dan disanksinya Indonesia pun tetap dilakukannya. Beberapa negara yang tengah membuka kursus kepelatihan pun dibidik nya. Namun, tetap gagal karena sanksi FIFA pun berlaku juga untuk program pelatihan.
Terkait nasib kursi panasnya saat ini, Djadjang hanya pasrah. Baginya, yang paling penting saat ini adalah ia fokus kepada timnya dalam memperÂsiapkan pertandingan menghadapi Barito Putera, Sabtu 13 Agustus akhir pekan ini.
“Jadi sekarang, saya serahkan keÂpada manajemen. Saya tetap fokus ke pertandingan dan jalani saja saat ini, semoga ada solusi,†tutupnya.
Terkait Kursi pelarih dirinya menyÂerahkan sepenuhnya persoalan reguÂlasi lisensi kepelatihan kepada manajeÂmen PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB).
Hanya beberapa menit turun dari bus yang mengangkut rombongan Maung Bandung sepulang dari Papua, Djadjang langsung dicegat awak meÂdia di Mess PERSIB, Sidolig, Selasa (9/08/2015). Mereka menanyakan langÂkah-langkah apa yang ditempuh PERSÂIB menyoal lisensi itu.
“Saya sebenarnya punya jawabanÂnya. Tapi alangkah bijak jika manajeÂmen saja yang menjawabnya,†kata DjÂadjang sembari melemparkan senyum.
Persoalan lisensi kepelatihan ini kembali menguak setelah Direktur utaÂma PT Gelora Trisula Semesta Joko DriÂyono meminta klub-klub (di antaranya PERSIB) untuk memenuhi komitmenÂnya terhadap regulasi TSC 2016 preÂsented by Indosat Ooredoo A.
Terutama pasal 37 poin 1 yang berÂbunyi, seorang pelatih kepala ISC A sekurang-kurangnya harus memiliki sertifikat A AFC atau yang setara yang mendapatkan pengakuan dari AFC.
Seperti diketahui, Djanur, sapaanÂnya, saat ini baru memiliki lisensi keÂpelatihan B AFC. Ia masuk sebagai pelatih Pangeran Biru pasca Dejan AnÂtonic mundur di pertengahan putaran pertama lalu.
Anehnya, lisensi yang dipegang Djanur baru disinggung kembali setelah ia memimpin lima laga PERSIB.
“Wah itu bukan wewenang saya. Semuanya saya serahkan pada manajeÂmen,†tambah Djadjang. (Imam)
Bagi Halaman